Alamak

Mengungkap 5 Fakta soal SPG, Oknum Teller Bank, Guru, Hingga PNS, Nyambi Jadi PSK, Ini Tarifnya!

Editor: AbdiTumanggor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto saat penghuni lokalisasi pelacuran Alaska Sukorejo Kendal saat ikut sekolah. KOMPAS.Com /Slamet Priyatin

Bagi masyarakat awam sulit untuk bisa menilai seorang SPG bisa di-BO atau tidak, tetapi Budi bisa mengidentifikasinya dengan mudah.

Ia pun memberi sedikit tips untuk mengidentifikasi.

Menurut dia, jika SPG itu warga Semarang tapi lebih memilih kos, kuat dugaan perempuan itu nyambi menjadi PSK.

Pemilihan kos dibandingkan dengan tinggal di rumah dinilai untuk menjaga privasi.

Selain itu, dia menambahkan, orang-orang terdekatnya pun juga pasti dirahasiakan, supaya tidak tahu pekerjaan sambilan yang dilakukannya.

"Jika hanya kasat mata mungkin sulit membedakan SPG yang BO dan tidak," ujar Budi.

"Tapi saya sudah bekerja lama di dunia malam, informasi deras mengalir, jadi bisa tahu. Selain itu bisa diidentifikasi lewat komunikasi," paparnya.

Dari mulut ke mulut dan dari orang yang sudah memakai jasanya

Modus transaksi SPG plus-plus, sepengetahuan Budi, paling sering adalah dilakukan dengan pemesanan dari mulut ke mulut. 

Mereka dipanggil via telepon. Saat dia datang, penampilannya tidak akan tampak seperti PSK. 

Jika seseorang mencari PSK berlatar belakang SPG, lebih mudah mendapatkannya dari orang yang sudah pernah menggunakan jasanya.

Namun jika berburu langsung, menurut dia, diperlukan keterampilan komunikasi yang baik.

Sebab, seorang SPG tidak akan mungkin mendeklarasikan dirinya bisa di-BO secara terang-terangan.

"Harus ada pendekatan khusus lebih dulu, ajak ngobrol, pergi makan atau jalan-jalan," katanya.

Jika pun ada SPG yang ketika sedang bekerja mendeklarasikan dirinya bisa di-BO, Budi menyatakan, biasanya pelanggan itu adalah orang pilihan yang memang dinilai sesuai dengan kriteria.

Halaman
123

Berita Terkini