Ketiga wanita asal Karawang yang diketahui berinisial ES, IP dan CW ini diamankan sejak Minggu (24/2/2019).
Penetapan tersangka ketiganya ini berdasarkan dua alat bukti yang telah diperiksa penyidik, yakni video dan ponsel.
Penyidikan terhadap kasus ini akan dilanjutkan di Polres Karawang dengan tetap dibantu dari Ditreskrimsus dan Ditreskrimum Polda Jabar.
"Sekarang proses penyidikan dilakukan oleh Polres Karawang," katanya.
Andi Arief Direhabilitasi, Fahri Hamzah Sebut Merugikan Capres 01 dan Begini Pesan Sandiaga Uno
Sandiaga Uno Mengaku Tak Kenal dengan Keluarga Uno yang Mendukung Jokowi, BPN Prabowo Sebut Hal Ini
Menurutnya ketiga orang ini dikenakan Pasal 28 ayat (2) Jo pasal 45A ayat (2) UU RI No. 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik; dan/atau pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 atau pasal 15 UU RI No. 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Mekanisme undang-undang pemilu kita ketahui adanya dugaan dilaporkan ke Bawaslu kemudian akan dianalisa dengan tim gakumdu (Penegak Hukum Terpadu)," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Karawang dan netizen dihebohkan video sosialisasi yang diduga mengarah pada kampanye hitam terhadap pasangan capres dan cawapres nomor urut 01.
Video tersebut diunggah pemilik akun twitter @citrawida5.
Dalam video tersebut tampak dua orang perempuan tengah berbicara kepada salah seorang penghuni rumah dalam bahasa sunda.
"Moal aya deui sora azan, moal aya deui Nu make tiyung. Awewe jeung Awewe meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin (tidak ada lagi suara adzan, tidak ada alagi yang pakai kerudung, wanita dan wanita boleh menikah, laki-laki dan laki-laki boleh menikah," kata wanita dalam video tersebut.
Video itu diduga dibuat dan diunggah @citrawida5 pada 13 Februari 2019.
Tercatat sebuah alamat rumah di Perumahan Gading Elok 1, Blok 014 Nomor 12A, RT 004 RW 029, Karawang.
ULTIMATUM KAPOLRI
Kampanye hitam atau Black Kampanye kerap tersaji dalam gelaran pilpres 2019 terutama dalam media sosial, yang kerap menjadi sebuah polemik.
Karena hal ini Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan akan menindak tegas pihak yang menggunakan kampanye hitam atau black campaign dalam masa kampanye Pemilu 2019.
Tito menjelaskan, kampanye hitam dan negatif punya arti yang berbeda.
Bedanya kampanye negatif menggunakan data dan fakta yang benar. Sementara, kampanye hitam (black campaign) menyebarkan kabar yang tak ada faktanya, alias berita bohong atau hoaks.
“Kalau ada negative campaign sebatas tertentu masih bisa kita tolerir, artinya kampanye tentang sesuatu tentang kelemahan pihak lain yang memang ada faktanya, supaya masyarakat paham dalam memilih nanti ada kelebihan dan kekurangan, yang akan dipilih,” ujar Tito di Gedung Auditorium STIK-PTIK Polri, Jakarta Selatan, Selasa (29/1/2019).
“Yang tidak boleh adalah black campaign, kampanye yang fakta tidak ada diada-adakan itu pidana, pasti akan kita tindak,” sambung Tito.
Tito menuturkan, pihaknya tetap melakukan monitoring dan pengawasan secara maksimal dalam rangka mengamankan Pemilu 2019 dapat berlangsung aman.
Tito meminta aparat Kepolisian di setiap daerah untuk memetakan potensi kerawanan-kerawanan Pemilu.
Selain itu, Tito mengatakan, aparat Kepolisian juga akan melakukan deteksi untuk mencegah aksi-aksi kekerasan, anarki, serta konflik menjelang Pemilu 2019.
“Jadi semua wilayah agar bermitra, Kapolda dengan Pangdam Danrem, Kapolres dengan Dandim, sekaligus menyiapkan langkah-langkah untuk pencegahan mendinginkan suasana,” kata Tito.
Kemudian, lanjut Tito, pihaknya juga mewaspadai kemungkinan kerawanan saat proses pengambilan suara.
“Kita juga mewaspadai kemungkinan pasca pemilihan suara. Pasca pengambilan suara itu, kita mendorong tentunya kalau ada komplain masalah hukum,” tutur Tito.
Pada kesempatan itu, Tito juga mengimbau kepada seluruh pihak terkait untuk mengedepankan cara-cara yang santun dan positif dalam berkampanye.
“Saya mengimbau kepada seluruh tokoh - tokoh masyarakat, media, semua pihak partai, calon tolong kedepankan cara - cara santun, lakukan positif campaign , kampanye tentang program dan keunggulan masing-masing,” kata Tito.
(hen/tribun-medan.com)