Keluarga korban tidak terima atas kejadian ini sehingga memohon visum ke Polres Binjai.
KBO Reskrim Polres Binjai, Ipda Ibrahim Sofi tak menampik bahwa dirinya ada menandatangani surat permohonan visum dari pihak keluarga korban.
Surat mohon dilakukan pemeriksaan dan dibuatkan autopsi mayat ditandatangani Ipda Ibrahim Sopi sesuai No pol Ver/ 156/ VIII/ 2019/ Reskrim yang dilayangkan ke RS Djoelham.
Kendati demikian, KBO Reskrim pria berkepala plontos ini tak mau berbicara banyak dan terkesan menutupi, terkait dugaan korban over dosis menelan ekstasi di Diskotek CF.
Ia beralasan masih menunggu hasil visum.
"Keluarganya merasa kan kematian korban tidak pas (wajar).
Rumah sakitnya kurang tahu.
Nanti lah tunggu hasil visumnya lah, aku cuma neken aja, nya," pungkasnya.
Baca: NET TV Terpopuler Nomor 1 di Twitter karena Isu PHK Massal, Begini Cuitan Akun Resmi NET Mediatama
Baca: Habib Rizieq Shihab Terancam Kehilangan Kewarganegaraan RI, Pilihannya Cuma Amnesti atau Deportasi
Seorang petugas RS Djoelham ditemui di depan ruang jenazah mengatakan, saat ATN dibawa ke RS Djoelham sudah tak bernyawa.
Katanya, ATN dibawa oleh pihak keluarganya untuk diautopsi.
"Tadi keluarganya yang bawa bang.
Kemari sudah jenazahnya, sekitar jam satu siang lah masuk ke mari," katanya.
Baca: Kronologi Gembong Pembobol Rekening Ditangkap, Tembak Petugas & Sandera Keluarga Sendiri Niat Kabur
3. Detik-detik Meninggalnya ATN diduga overdosis
ATN mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Latersia, Jalan Soekarno-Hatta Km 18, Kelurahan Sumberkarya, Binjai Timur, Jum'at dini jari (9/8/2019).
Video ATN meninggal yang diduga penyebabnya sempat viral di media sosial Facebook.
Akun medsos Fanii Ramadanii memosting video detik-detik ATN, kondisi tubuhnya kejang-kejang .
"Turut berduka cita iya sygg. Buatt peringgatann yangg sukak dugem. Kalokk nekan obatt jangan banyak kurang banyakk beginiilah terjadinyaaa. Boleh nekan tapii sekedarnya saja. Jangan berlebihan. Bantuu doain iya buat temanteman," tulisnya.