UPDATE Kondisi Kapolsek Patumbak nan Heroik yang Bonyok Dikeroyok saat Gerebek Bandar Narkoba

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto saat menjenguk kondisi anggotanya, Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar di rumah sakit Mitra Medika Medan.

UPDATE Kondisi Kapolsek Patumbak nan Heroik yang Bonyok Dikeroyok saat Gerebek Bandar Narkoba

Tampak Ginanjar yang mengenakan kaus berwarna biru dongker dengan tulisan huruf kapital New York City Police Dept (NYPD) serta pergelangan tangan kiri yang menggunakan infus, tersenyum saat disapa oleh Kapolres.

TRIBUN-MEDAN.com - UPDATE Kondisi Kapolsek Patumbak nan Heroik yang Bonyok Dikeroyok saat Gerebek Bandar Narkoba

Aksi heroik yang dilakukan oleh Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar dalam menangkap bandar narkoba di Marindal, tentu harus diacungi jempol.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto usai menjenguk kondisi Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar yang terluka akibat dikeroyok oleh kaki tangan sindikat bandar narkoba. (TRIBUN MEDAN/M Andimaz Kahfi)

Pria tinggi dengan rambut pendek ini, rela mempertaruhkan nyawanya saat meringkus bandar narkoba bernama bernama Anggara, hingga akhirnya dikeroyok oleh sekitar 20 orang sindikat narkoba tersebut.

Ginanjar menjelaskan bahwa saat pihaknya melakukan kegiatan gerebek kampung narkoba (GKN) memang ada beberapa titik yang menjadi target operasi.

Pada saat melakukan penggerebekan di TKP kedua yang merupakan target operasi (TO) besar saat itu yang bersangkutan lari dan dikejar bersama anggota yang berada di belakang.

"Saya melihat dan menyuruh tersangka berhenti. Hei berhenti kamu," teriak AKP Ginanjar.

Teriakan AKP Ginanjar tak dihiraukan oleh pelaku, Anggara tidak mau berhenti dan malah berusaha melarikan diri.

"Saya kejar dia hingga akhirnya dia jatuh tersandung batu dan saya tahan dengan cara memiting lehernya terus saya tarik ke jalan," ujarnya.

Terjadilah pergelutan di tanah dan tak lama kemudian datanglah anak buahnya.

Rupanya di jalan itu sudah ada sekitar belasan orang kaki tangannya yang bersiaga.

"Kaki tangannya itu menyerang saya, sementara anggota waktu itu masih berada di belakang.

Akhirnya saya dikeroyok sama mereka ramai-ramai.

Anggota yang berdatangan juga ikut dikeroyok," tutur AKP Ginanjar.

Halaman
12

Berita Terkini