Baca tanpa iklan
TRIBUN-MEDAN.com,BINJAI-Dentuman keras dari rel kereta api jurusan Binjai-Medan, persisnya di Jalan Kakap, Kelurahan Turian, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai sempat membuat kaget warga.
Belakangan diketahui, ada satu unit mobil Avanza hitam yang diseruduk kereta api.
Dari informasi yang didapat, mobil Avanza dengan nomor polisi BK 1864 ID itu dikendarai oleh Zurnal Hutabarat, pegawai negeri sipil (PNS) yang tinggal di Jalan Seksama, Gang Mandor Nomor 235 A, Kota Medan.
Baca juga: Warga Pinggir Rel Kereta Api Medan Tembung Sering Jemur Sampah Plastik di Tengah Rel
“Sebelum kecelakaan itu, ada warga yang memperingati.
Tapi mobil tersebut tidak berhenti,” kata saksi mata bernama Sri, Kamis (7/1/2021).
Diduga kuat, pengemudi mobil tersebut tidak mendengar teriakan warga.
Beberapa saat kemudian, kereta api Lelawangsa yang datang dari arah Binjai menuju Medan menghantam mobil tersebut.
Baca juga: Pemalak Merajalela di Perlintasan Kereta Api, Pelaku Diduga Kelompok Bajing Loncat
Seketika, mobil terguling ke bantaran rel. Sopir mobil yang berada di bangku kemudi sempat terjebak.
Warga yang mendengar ada suara dentuman lantas berhamburan ke perlintasan rel.
Mereka kemudian menyelamatkan pengemudi mobil.
“Pengemudi mobil itu sepertinya luka-luka juga. Tapi tidak parah,” kata Sri.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Binjai AKP Siswanto Ginting mengatakan, awalnya mobil Avanza itu datang dari arah Jalan Perjuangan menuju Jalan Soekarno-Hatta.
Baca juga: Penumpang Kereta Api Jarak Jauh juga Wajib Rapid Test Antigen
Ketika hendak melintasi perlintasi rel, kereta api Lelawangsa dengan masinisnya Dedi Eko Pranoto melintas.
“Tabrakan tidak bisa dihindarkan.
Namun pengemudi mobil selamat, dan hanya mengalami luka ringan di bagian pelipis,” kata Siswanto.
Untuk kondisi mobil, sambungnya, mengalami ringsek berat di bagian depan.
Kacanya pecah, dan bagian depan mobil sudah tidak berbentuk lagi.
Dari pantauan di lokasi, perlintasan rel tempat kecelakaan ini tidak memiliki palang pintu.
Sehingga, lokasi kejadian sangat rentan memicu kecelakaan serupa.(dyk)