"Hari ini bapak Edy sudah tidak bermartabat. Tidak lagi memikirkan rakyat miskin. Covid-19 masih mendera. Dan juga ini bulan Ramadan. Kenapa BBM naik? Kenapa BBM naik?" teriaknya.
Menurutnya, aksi ini merupakan puncak kegeramanannya. Lantaran aksi protes penolakkan harga BBM nonsubsidi yang dilakukannya ke kantor Gubernur Sumut dan Pertamina Regional Sumbagut tidak mendapat jawaban yang pasti.
"Kami sudah juga aksi. Tapi Pertamina dan bapak Gubernur saling lempar bola," ungkap pemuda yang mengenakan batik cokelat tersebut.
(ind/tribun-medan.com)