TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN--Rebutan lahan garapan antara masyarakat dengan kelompok organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP di Jalan Meteorologi, Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan kembali pecah.
Di tengah momen bulan suci Ramadan, kelompok OKP yang dituding bekingi pihak pemodal memaksa masyarakat untuk bungkam dan tidak melawan.
Sebelum bentrokan terjadi, ada upaya pemagaran dari sejumlah orang yang disebut-sebut merupakan pihak PTPN II.
"Enggak bisa kalian pagar seenaknya. Jangan main pagar-pagar aja," teriak sejumlah emak-emak di lokasi bentrokan, Senin (26/4/2021).
Baca juga: BREAKING NEWS Bentrok Nyaris Pecah Antara Kelompok Tani dan Massa OKP, Dua Kubu Saling Bersiap
Menjawab hal itu, sejumlah lelaki yang membawa material bangunan mencoba dialog.
Namun, pihak warga tetap menolak dengan alasan siapapun yang ingin memasang pagar di lokasi harus menunjukkan dokumen yang sah.
Adapun dokumen dimaksud berkenaan dengan Hak Guna Usaha (HGU) yang selama ini diklaim oleh pihak yang ingin memagari lahan garapan tersebut.
"Mana surat-suratnya. Jangan main pagar-pagari aja," teriak warga.
Baca juga: Ngaku tak Takut Dilapor ke Presiden, Kanit Intel Polsek Percut Larang Media Rekam Mediasi Bentrokan
Karena mendapat penolakan, massa OKP yang mengenakan baju biasa merangsek masuk.
Mereka mengintimidasi masyarakat untuk tidak melawan.
Bahkan, sebagian massa OKP ini terlihat membawa benda tumpul di tangan.
Baca juga: Masyarakat dan Oknum Aparat TNI Hampir Bentrok karena Ribut Lahan Eks PTPN II
Mereka meneriaki sejumlah warga, dan menantang untuk berduel.
Sampai saat ini, warga di lokasi bentrokan masih berkumpul.
Mereka tidak terima jika dipaksa meninggalkan lokasi yang sudah puluhan tahun mereka kelola.(cr6/tribun-medan.com)