Dahulu, ada sahabat yang sholat di masjid. Selesai sholat, ia pergi untuk menemui Rasulullah dan ingin bersalaman.
Rasulullah tidak menjawab dan memerintahkan sahabat tersebut untuk sholat karena Rasulullah mengatakan sahabat tersebut belum sholat.
Sahabat itu sholat lagi dan menghadap lagi, namun jawaban Rasulullah masih sama hingga terulang sampai tiga kali.
Sahabat tersebut lalu berkata, jika hanya ini yang mampu dikerjakannya dan kemudian meminta Rasulullah untuk mengajarinya.
Rasulullah kemudian berkata jika berdiri, maka berdirilah dengan tuma'ninah.
Ya, tumaninah merupakan salah satu rukun dalam sholat yang apabila tidak dilakukan, maka sholat tidak sah.
Dengan ikhtiar tuma'ninah atau tenang dalam sholat, maka nantinya khusyu bisa dirasakan.
Menurut Syekh Salim bin Samir Al-Hadrami dalam kitabnya Safinatun Najah, tuma'ninah adalah diam sejenak setelah gerakan sebelumnya.
Kira-kira setelah semua anggota badan tetap (tidak bergerak) dengan kadar lamanya waktu setara dengan membaca bacaan kalimat tasbih (subhanallah).
Dari sahabat Abu Hurairah ra beliau berkata, Sesungguhnya Rasulullah saw satu ketika masuk masjid. Kemudian ada seorang laki-laki memasuki masjid itu dan ia pun salat.
Lalu, orang itu datang dan memberi salam kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw pun menjawab salamnya dan bersabda, Kembalilah dan ulangilah salatmu, karena kamu belum salat (dengan salat yang sah)!”
Kemudian laki-laki itu pun kembali dan mengulangi salatnya seperti semula. Kemudian ia datang kembali menghadap Nabi Muhammad saw sambil memberi salam kepada beliau.
Maka Rasulullah saw bersabda, Wa’alaikas salaam.” Kemudian beliau bersabda, Kembalilah dan ulangi salatmu karena kamu belum salat!”
Sehingga ia pun mengulanginya sampai tiga kali. Maka, laki-laki itu berkata, Demi Zat yang mengutus anda dengan kebenaran, aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari salat seperti ini, maka ajarilah aku.”
Beliau Nabi Muhammad saw pun bersabda, Jika kamu berdiri untuk salat, maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat yang mudah dari Al-Qur'an.