Selanjutnya, sekira pukul 15.00 WIB, disebutkan bahwa Terbit Rencana Peranginangin menyerahkan diri ke kantor polisi.
KPK yang mendapat informasi itu lantas melakukan pemeriksaan di kantor polisi.
KPK juga disebut turut mengamankan Iskandar Peranginangin.
Gunakan Jasa Keluarga dan Kolega Raup Keuntungan
Dalam pemeriksaan sementara yang dilakukan KPK, ternyata Bupati Langkat menggunakan jasa keluarga dan kolega untuk meraup keuntungan dari sejumlah proyek yang ada di Kabupaten Langkat.
Seperti halnya dalam kasus ini, Terbit Rencana Peranginangin menggunakan jasa sang kakak, Iskandar Peranginangin untuk mengumpulkan pundi-pundi uang lewat fee proyek.
Setiap pemenang proyek, akan dimintai uang 15 persen hingga 16,5 persen.
Untuk pemenang proyek yang ikut lelang, dipatok 15 persen.
Sementara untuk penunjukan langsung, dipatok 16,5 persen.
Terkait kasus ini, ternyata Muara Peranginangin memenangkan tender proyek perbaikan infrastruktur untuk Kabupaten Langkat diduga berkat Iskandar Peranginangin.
Nilai proyeknya mencapai Rp 4,3 miliar.
Setelah dinyatakan menang, Muara pun menunaikan kewajibannya menyetor fee sesuai yang diminta.
Pakai Perusahaan Keluarga
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron mengatakan bahwa tindak pidana korupsi yang dilakukan Terbit Rencana Peranginangin ini baru segelintir yang terungkap.
Selama ini, Bupati Langkat tersebut disinyalir kerap melakukan hal serupa.
Bahkan, Ketua DPD Golkar Kabupaten Langkat itu menggunakan perusahaan Iskandar Peranginangin untuk mengerjakan proyek pemerintah di Kabupaten Langkat.