Rusia vs Ukraina
SETELAH Rusia Kuasai Reaktor Nuklir Chernobyl, AS dan NATO Tegaskan Tak Mau Kirim Militer ke Ukraina
Tepatnya pada tanggal 26 April 1986, reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang terletak di Pripyat, Ukraina, Meledak.
TRIBUN-MEDAN.COM - Ingat Film Chernobyl? Film itu kisah nyata menceritakan bencana nuklir.
Bencana Chernobyl adalah kecelakaan reaktor nuklir terburuk dalam sejarah.
Tepatnya pada tanggal 26 April 1986, reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang terletak di Pripyat, Ukraina (saat masih menjadi bagian dari Uni Soviet) meledak.
Akibatnya, isotop radioaktif dalam jumlah besar tersebar ke atmosfer di seluruh kawasan Eropa.
Ribuan penduduk terpaksa diungsikan dari Kota Chernobyl.
Jumlah pekerja yang dilibatkan untuk menanggulangi bencana ini sekitar 500.000 orang.
Dana yang dihabiskan mencapai 18 miliar rubel atau sekitar Rp 3.078.136.845.000.-
Bencana nuklir Chernobyl merupakan satu dari dua kecelakaan yang digolongkan dalam level 7 pada Skala Kejadian Nuklir Internasional (kecelakaan yang lainnya adalah Bencana nuklir Fukushima Daiichi pada tanggal 11 Maret 2011 akibat gempa bumi).
*Peringatan Pejabat Ukraina*
Kini, setelah dua hari invasi, pasukan Rusia telah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.
Pejabat Ukraina menyatakan pendudukan pembangkit listrik tersebut merupakan ancaman serius.
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin memperingatkan seluruh Eropa termasuk Rusia akan terkena dampak jika reaktor Chernobyl meledak lagi. "Ini merupakan salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini," kata dia, dikutip dari Reuters dan Kompas.com, Jumat (25/2/2022).
Rusia menyerbu Ukraina lewat darat, laut dan udara sejak Kamis (24/2/2022).
Ini serangan terbesar terhadap sebuah negara Eropa sejak Perang Dunia II.
Sumber militer Rusia mengatakan, mereka menguasai reaktor nuklir Chernobyl untuk memberi pesan kepada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) agar tidak ikut campur.
"Para pejuang kami mengorbankan nyawa sehingga tragedi 1986 tidak akan terulang," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Twitter beberapa saat sebelum pembangkit itu dikuasai Rusia.