Baca tanpa iklan
Kurang dari satu tahun kemudian senapan mesin baru telah dikirim untuk uji coba tentara ke depan, dan pada bulan Mei 1943 senjata ini diadopsi sebagai "sistem senapan mesin yang dipasang 7,62mm Gorjunov", atau singkatnya SG-43.
Setelah akhir perang dunia kedua, SG-43 dimodernisasi beberapa kali, menjadi SGM.
Itu juga tersedia sebagai meriam tank (SGMT) dengan pemicu listrik, atau sebagai meriam mobil lapis baja (SGMB) dengan dudukan khusus.
Itu digunakan oleh Angkatan Darat Soviet hingga pertengahan 1960-an, ketika secara bertahap digantikan oleh senapan mesin universal Rusia pertama, PK (PKS).
Senjata Senapan Otomatis SG-43 buatan Soviet. (modernfirearms)
SGM banyak diekspor ke negara-negara yang bersahabat dengan Soviet, dan juga diproduksi di beberapa negara seperti China.
SG-43 senjata otomatis yang dioperasikan dengan gas, sabuk makan yang menggunakan penggerak gas dengan langkah piston panjang, terletak di bawah laras.
Senjata SG-43 dan SGM dapat dipasang pada dudukan beroda universal, yang dirancang oleh Degtyarev.
Mount ini memungkinkan untuk peran darat dan anti-pesawat.
Dudukan awal dilengkapi dengan pelindung baja, tetapi kemudian dihilangkan karena perlindungan marginal dan bobot yang berat.
Senapan mesin SG-43 dan SGM juga dapat dilihat pada dudukan tripod yang lebih modern dengan 200 hingga 250 putaran tembak.
(*/tum/tribun-medan.com)