Tumbuh Bersama BPJS Kesehatan

Edukasi Kesehatan Jadi Strategi BPJS Jelang Transisi Pandemi ke Endemi

Penulis: Array A Argus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nilla Khasanah (37), petugas BPJS SATU saat melayani peserta JKN-KIS di Rumah Sakit Murni Teguh Medan, Kamis (25/8/2022). BPJS Kesehatan selalu mengedepankan pelayanan yang prima.(TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS)

Para peserta juga bisa memanfaatkan layanan Whatsapp PANDAWA atau Pelayanan Administrasi Melalui Whatsapp.

Tidak hanya itu saja, peserta juga bisa memanfaatkan layanan Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), aplikasi Mobile JKN, dan ROBUSTA (Program Pendaftaran Peserta Mandiri di Klinik Swasta).

“Soal transisi layanan kesehatan ini, sekarang saya bisa lebih rutin melakukan kunjungan,” kata Nilla.

Tidak hanya sebatas memberikan informasi seputar pelayanan administrasi saja, Nilla juga rutin mengedukasi peserta JKN-KIS tentang pentingnya pola hidup sehat.

Ia memberikan tips dan solusi, bagaimana masyarakat bisa tetap sehat dalam menyambut masa transisi pandemi ke endemi yang masih menunggu keputusan WHO tersebut.

Kepala BPJS Cabang Medan, dr Sari Quratul Ainy MM AAK mengatakan, pihaknya terus berkomitmen memberikan kemudahan kepada masyarakat menyangkut program kesehatan.

Ia mengatakan, dengan semakin baiknya pelayanan BPJS Kesehatan, jumlah peserta kian bertambah di tahun 2022.

“Per tanggal 1 Agustus 2022, jumlah peserta terdaftar JKN di Kota Medan yaitu sebesar 91.59 persen atau sebanyak 2.313.202 jiwa dari jumlah penduduk sebesar 2.525.677 jiwa. Angka ini signifikan bertambah sejak tahun 2022, dimana pada Desember 2021 coverage UHC baru mencapai 82 persen,” terang dr Sari Quratul, Sabtu (27/8/2022).

Artinya, lanjut Sari, dalam jangka waktu 8 bulan, terjadi penambahan sekitar 9 persen dari jumlah penduduk.

Menyangkut transisi layanan kesehatan dari pandemi ke endemi, Sari menerangkan pihaknya mengembangkan inovasi yang dapat memudahkan peserta untuk mengakses layanan kesehatan.

Sari berharap, kedepannya peserta dapat merasakan manfaat pelayanan lebih optimal.

“Peserta diharapkan memaksimalkan pelayanan kesehatan di faskes tingkat pertama dengan memperkuat upaya preventif dan promotif utk meningkat derajat kesehatan masyarakat,” katanya.

Sari juga menjelaskan, dengan semakin kuatnya sistem digitalisasi yang dibangun BPJS Kesehatan, ini akan semakin memudahkan peserta dalam mengakses layanan kesehatan.

“Satu diantara aplikasi yang dapat digunakan adalah aplikasi mobile JKN. Dengan Mobile JKN, peserta dapat melakukan perubahan data seperti pindah faskes tingkat 1. Selain itu, bisa mengubah data kepesertaan seperti nomor telepon, alamat email dan alamat surat,” terangnya.

Yogi Pranoto (24) warga Medan Denai yang merupakan peserta JKN-KIS saat menjalani perawatan di RS Murni Teguh Medan, Jumat (26/8/2022) (TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS)

Apa yang disampaikan Sari turut dirasakan Yogi Pranoto (24) warga Medan Denai.

Halaman
123

Berita Terkini