Viral Medsos

KETIKA Ramai Protes Soal Ujian Praktik SIM C: Kita Cuma Mau Naik Motor, Bukan Mau Main Sirkus

Editor: AbdiTumanggor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi warga mengikuti uji praktik SIM C.

TRIBUN-MEDAN.COM - Ketika Ramai Protes soal Ujian SIM C: Kita Cuma Mau Naik Motor, Bukan Mau Main Sirkus.

Netizen ramai-ramai mengunggah narasi protes soal tes praktik membuat Surat Izin Mengemudi (SIM).

Di antaranya unggahan itu ramai dibagikan netizen di media sosial Twitter.

Mereka menautkan twit pemberitaan Kompas TV (Grup Tribun-Medan.com) berjudul "Kapolri Usulkan Bikin SIM Diberi 2 Kali Kesempatan Jika Gagal, Biar Tidak Makan Waktu".

Menurut netizen, ujian SIM perlu dibuat masuk akal.

Baca juga: NETIZEN Ramai Protes soal Ujian SIM C: Kita Cuma Mau Naik Motor, Bukan Mau Ngisi Sirkus

"Gak perlulah lintasan angka 8, zig zag, atau putar balik dengan kaki gak boleh nyentuh tanah. Kita cuma mau naik motor biar sampe, bukan biar bisa ngisi sirkus," tulisnya.

Hingga Jumat (28/10/2022) malam, unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 8.000 kali dan disukai lebih dari 28.000 kali pengguna Twitter.

Lalu, Netizen membagikan video yang disebut-sebut membandingkan cara ujian praktik SIM di Indonesia dan di Taiwan.

Baca juga: Setelah Kapolri Instruksikan Larang Tilang Manual, Kini Polantas Sulit Ditemukan di Jalanan Ibu Kota

Baca juga: KAPOLRI Sidak Pengurusan SIM, Usulkan Diberi 2 Kali Kesempatan Jika Gagal Dalam Uji Praktik

Lantas, apa tujuan tes praktik SIM memutari angka 8 dan kaki pengendara tidak boleh menyentuh tanah? Berikut Penjelasan Korlantas Polri

Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus menjelaskan, ujian SIM terbagi menjadi dua, yakni teori dan praktik.

Pada ujian praktik, pihak kepolisian mengajarkan calon pemilik SIM untuk mahir dalam berkendara.

Sementara itu, ujian teori dimaksudkan agar calon pemilik SIM memahami aturan berlalu lintas.

"Ujian praktik itu uji kompetensi bagi calon pemilik SIM supaya dia berkeselamatan di jalan," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Jumat. "Karena bukan dirinya saja yang jadi selamat, tetapi orang lain juga," sambung Yusri.

Tes angka 8 dan zigzag, polisi: supaya bisa reflek

Ia mengungkapkan, angka kecelakaan di Indonesia dan dunia pada umumnya sangat tinggi.

Untuk itu, Korlantas Polri memiliki tugas meningkatkan kompetensi masyarakat dalam berkendara.

Hal itu agar masyarakat mahir dan memiliki pemahaman ketika dihadapkan pada situasi yang tidak terduga di jalan raya.

Halaman
12

Berita Terkini