Berita Medan

Perlintasan Kereta Api di Jalan Pantai Timur Makan Korban, Warga Mohon Agar Dipasangi Palang Pintu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi kejadian kecelakaan kereta api yang renggut nyawa pengendara motor di perlintasan Jalan Pantai Timur, Kecamatan Medan Helvetia, Selasa (24/1/2023).

Siang itu, Losber dari arah Jalan Gaperta Ujung hendak menuju ke Jalan Gatot Subroto, Kota Medan.

Baca juga: Irfan Pane, Remaja 16 Tahun Tewas di Tempat setelah Tersambar Kereta Api Tujuan Medan-Kualanamu

"Nggak didengarnya kereta api sangking kencangnya. Ada tadi pengendara perempuan sempat berhenti, tapi korban nggak berhenti," kata Sihombing kepada Tribun-medan, Selasa (24/1/2023).

Ia menjelaskan, ketika itu korban seketika langsung dihantam oleh kereta api hingga terpental jauh bersama sepeda motornya.

"Tercampak dia ke sana masuk ke parit kepala sudah pecah. Ku liat di sana sudah di dalam parit nggak bisa lagi tertolong, dari kepala belakang keluar darah dari hidung, mulut juga," sebutnya.

 Dia menyampaikan, di lokasi ini memang kerap terjadi kecelakaan lantaran tidak adanya palang pintu perlintasan dan hanya dipasang besi pembatas.

Namun, baru kali ini kecelakaan sampai memakan korban jiwa.

"Kalau kejadian sudah sering, tapi nggak pernah ambil korban jiwa, baru kali ini. Terakhir ada mobil Fortuner warna putih kejadian, itu baru di pasang besi itu sekitar dua tahun yang lalu," ungkapnya.

Lebih lanjut, dikatakannya dengan tidak adanya palang pintu perlintasan sehingga kebanyakan dari pengendara tidak menghiraukan adanya kereta api yang melintas.

"Kadang-kadang memang warga di sini selalu yang memperingatkan kalau ada kereta api yang mau melintas, itu pun kadang nggak dihiraukan," ujarnya.

Ia pun berharap kepada pemerintah Kota Medan ataupun PT Kereta Api agar segera memasang palang pintu perlintasan, guna mencegah terjadinya kecelakaan di perlintasan tersebut.

Padahal, warga disekitar sudah beberapa kali meminta kepada Pemerintah dan PT Kereta Api agar perlintasan tersebut dipasang plang pintu.

"Itulah permohonan masyarakat, maunya di pasang plang pintu, agar cukuplah ini kejadian terakhir dan tidak lagi korban-korban berikutnya," pungkasnya.

(*/tribun-medan.com)

 

Berita Terkini