Di Masjid Jamik KH Abdul Karim juga menyediakan menu khas untuk berbuka, yaitu bubur pedas.
"Menjelang 10 hari terakhir Ramadan ini, ada Itikaf. Ada anak-anak muda di sini, kita siapkan juga menu sahurnya," ujar Muli.
Baca juga: Masjid Raya Al-Hasanah, Berada di Jantung Kota Pangururan Samosir, Dibangun Tahun 1975
Masjid Jamik KH Abdul Karim memiliki beberapa program bagi masyarakat yang kurang mampu dan bertempat tinggal disekitar masjid. Adapun program tersebut ialah, bagi-bagi beras yang dilaksanakan setiap hari Jumat.
"Dan kita di sini ada program bagi-bagi beras dan sudah masuk tahun ketujuh. Dan kita ada kerjasama dengan BRI, sekitar 50 KK warga yang kurang mampu, di mana tiap hari Jumat kita bagi 2,5 kilogram beras perorang, jadi satu bulan sekitar 10 kilogram," ujar Muli.
Tak hanya itu, pada malam takbiran Idul Fitri nanti, di Masjid Jamik KH Abdul Karim akan mengadakan pawai obor yang dilakukan anak-anak remaja.
"Sebelumnya tidak ada karena Covid-19 kemarin, jadi ini sudah bisa kita mulai lagi.
"Satu lagi, di sini juga ada pendidikan semacam PAUD. Dan kemarin ada anak-anak yang kurang mampu, kita bagikan sekitar 20 tas beserta alat tulis. Guru-gurunya kita bagikan sembako," sambungnya.
(cr23/tribun-medan.com)