Perburuan Samsul Tarigan
Eks Napi Terorisme Sebut Polisi di Sumut Seperti 'Keong', Tangkap Samsul Tarigan Saja tak Bisa
Ustaz Khairul Ghazali, eks napi terorisme kembali beraksi keras atas dugaan pembiaran yang dilakukan polisi terhadap Samsul Tarigan
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Ustaz Khairul Ghazali, eks napi terorisme kembali melontarkan sindiran pedas terhadap kepolisian di Sumatra Utara.
Sebab, sampai detik ini, polisi di Sumut tak ada yang mampu menangkap DPO barak narkoba Samsul Tarigan.
Karena lamban dalam menangkap Samsul Tarigan, Ghazali menyebut polisi di Sumut ini seperti keong.
Ia menilai, selain lamban dalam menangani perkara Samsul Tarigan, polisi juga kerap diduga bersandiwara.
"Tidak heran jika DPO Samsul Tarigan tidak bisa disentuh oleh aparat kepolisian, karena pundi-pundinya bisa menyuap siapa saja," kata Ustaz Khairul Ghazali, Kamis (18/5/2023).
Baca juga: Eks Napi Terorisme Curiga Samsul Tarigan Jadi ATM Berjalan Oknum TNI dan Polri
Pria yang pernah terlibat dalam aksi perampokan Bank CIMB Niaga ini mengatakan, semestinya Samsul Tarigan ini sangat mudah ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
Ghazali kemudian membandingkan dengan penangkapan pelaku teror yang begitu mudah dibekuk polisi.
"Beda dengan teroris. Di ujung dunia sekalipun bisa digerebek oleh polisi. Padahal teroris pegang senjata dan bom," kata Ghazali.
Baca juga: Mantan Napi Terorisme Curiga DPO Samsul Tarigan Dijaga Oknum TNI Hingga Danai Tokoh Politik
Ia mengatakan, bedanya Samsul Tarigan dengan teroris adalah soal uang.
Samsul Tarigan punya uang yang banyak dari bisnis ilegalnya.
Sementara teroris, hanya mengenal kata jihad.
Andai saja teroris punya uang seperti Samsul Tarigan, kata Ghazali, mungkin sudah bisa mengendalikan oknum aparat sebagaimana yang dilakukan Samsul Tarigan.
Baca juga: Polisi Kecolongan Samsul Tarigan Hadiri Pesta Dengan Bebas, Selebaran DPO tak Berlaku Di Masyarakat
Baca juga: Samsul Tarigan, Mafia Barak Narkoba tak Kunjung Ditangkap, Kapolrestabes Medan Mencla-mencle
"Teroris tidak punya uang. Seandanya ada uang pun, mereka lebih memilih mengirimkan peluru dan bom ke polisi, bukan uang," kata Ghazali.
Ia merasa sangat heran, kenapa polisi di Sumut ini begitu sulit menangkap preman perut buncit tersebut.
Padahal, kata Ghazali, polisi tinggal datang saja ke Dusun Tanjung Pamah, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang.
Baca juga: Poster DPO Samsul Tarigan Akhirnya Terbit, Begini Isi dan Informasinya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.