"Dibilang oon, d*wn*ndrom, i*iot dll... (ini baru sebagian masih banyak lagi ibu ini ngatain anak kami) heran ibu2 punya anak bisa ngatain anak orang lain..,"tambahnya.
Tak hanya sampai situ, Atta yang tadinya ingin menghiraukan bullyan tersebut semakin meradang saat sang istri yang tengah hamil anak kedua itu juga ikut mendapatkan bullyan.
"Didiemin seminggu makin2 ngatain dimana2.. istri saya hamil aja sampe didm2 maki2 anak saya kasian bumil keganggu bu..,"jelasnya.
"Ga ada orang tua yg terima anaknya dibilang begini... bukan karna kita kerja di entertainment jadi halal kalau dihina anak bayi perempuan kita.. ga usah banding bandingin anak kita dan ank orang," tutup postingan Atta Halilintar.
Sang Oknum Guru Tidak Mau Ditemui
Kasus dugaan penghinaan yang dilakukan oleh seorang oknum guru terhadap anak Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Ameena, dijawab oleh pimpinan SMP Negeri 2, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Selasa (13/6/2023).
Kepada wartawan Tribun Medan, Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) SMP Negeri 2, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Robinhot Turnip mengatakan bahwa mereka telah meminta keterangan guru Emmy Rismauly L Tobing beberapa hari lalu.
Dari pengambilan keterangan tersebut, Emmy mengaku bahwa handphone-nya hilang saat dia berada di Payakumbuh, Sumatera Barat. Sehingga aksi penghinaan terhadap anak Atta Halilintar dilakukan oleh orang yang meng-hack handphone-nya, bukan dirinya.
"Iya beliau guru bahasa Indonesia di sini. Dia di sini honorer dan sudah bergabung selama satu semester. Dia ngajar Bahasa Indonesia," kata Robinhot.
"Kita memanggil beliau untuk mengonfirmasi dan yang jelas dalam hal ini pihak sekolah beranggapan bahwasanya tindakan tersebut di luar kedinasan. Tidak ada koordinasi atau apapun dengan pihak sekolah. Tidak ada kaitan dengan SMP Negeri 2 Siantar," kata Robinhot.
Robinhot mengatakan bahwa Emmy Rismauly L Tobing mengaku handphone hilang saat menemui suaminya yang berdinas sebagai anggota Polri di Payakumbuh, Sumatera Barat, beberapa waktu lalu.
"Kita tanya apakah sebagai seorang ibu Bhayangkari, ketika itu terjadi, sudah mengumumkan kehilangan di media sosial bahwa itu bukan dirinya, dan katanya sudah. Dia juga menyebut sudah melaporkan kehilangan HP itu ke pihak kepolisian di kantor suaminya di Payakumbuh," kata Robinhot.
Dari keterangan tersebutlah, kata Robinhot, pihak sekolah bisa menjawab hal-hal yang dibutuhkan wartawan, termasuk apakah akan melakukan pembinaan atau sebagainya.
"Kalau masalah sosial media itu, apa mau kita bilang? Kita sudah mintai keterangan yang bersangkutan. Kita sudah panggil dan coba bina dia," kata Robinhot.
Pihak sekolah kata Robinhot, tidak akan mengambil langkah terlalu jauh lantaran pengakuan guru mereka (Emmy) sendiri, bahwa semua yang terjadi adalah kendali hacker.
Disinggung terkait karakter Emmy, sejauh ini, kata Robinhot, Emmy Rismauly L Tobing memang tidak ada masalah apapun dalam berinteraksi dengan guru ataupun etikanya di media sosial. Sehingga tidak ada kecurigaan apapun saat kasus ini menguak ke warganet.
"Sejauh ini kita gak pantau dia bermedia sosial. Namun selaku guru dengan tupoksinya, dia baik-baik saja di sini. Sekarang dia nggak masuk ngajar karena ujian sekolah sudah selesai, kan," pungkasnya.
(alj/tribun-medan.com)
(*/tribun-medan.com/Wartakotalive.com)