Kasus Rabies

6 Orang Tewas Akibat Rabies, Dinkes Sumut Catat 3.888 Orang Digigit Anjing, Kucing dan Monyet

Editor: Array A Argus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta melaksanakan program vaksin rabies untuk hewan peliharaan di lingkungan perumahan kawasan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (7/9/2020). Pelayanan jemput bola vaksinasi rabies ke lingkungan perumahan tersebut sebagai bentuk pelayanan untuk memastikan kesehatan hewan peliharaan warga yang berpotensi sebagai penular rabies di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mencatat terjadi 3.888 kasus gigitan hewan penularan rabies (GHPR) seperti anjing, kucing, dan kera selama Januari-Juli 2023.

Kepala Dinas Kesehatan Sumatra Utara, Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, dari jumlah tersebut yang meninggal tercatat enam orang.

"Yang meninggal terdiri dari Kabupaten Simalungun dua orang, Toba satu orang, Pakpak Bharat satu orang, Tapanuli Utara satu orang dan Dairi satu orang," ujar Alwi saat diwawancarai, Jumat (14/7/2023).

Baca juga: Sejumlah Anjing Terindikasi Rabies, DKP3 Medan Bakal Gelar Vaksinasi Hewan Peliharaan di Kecamatan

Alwi Mujahit menjelaskan korban gigitan hewan penular rabies telah menerima vaksin antirabies (VAR) bagi manusia sebanyak 3.011 orang.

"Yang mendapatkan VAR-nya sebanyak 3.011 orang," kata Alwi.

Untuk itu, Alwi meminta masyarakat untuk memberikan vaksin pada hewan peliharaan guna mencegah dan bertambahnya kasus rabies di wilayah ini.

Baca juga: Puluhan Anjing di Siantar Mulai Disuntik Vaksin Rabies, Dinas Terkait Keluarkan Surat Edaran

"Kita mengimbau masyarakat agar memberikan vaksinasi pada peliharaannya, terutama yang masuk dalam hewan pembawa rabies (HPR) seperti anjing, kucing dan kera," sebut Alwi.

Menurut Alwi, memberikan vaksinasi pada hewan peliharaan sangat perlu dilakukan, agar para pemilik aman dan nyaman terhindar dari penyakit terjangkit rabies.

"Jadi kalau anjing sudah gila itu tidak mengenal tuannya lagi, maka dari itu untuk mencegahnya perlu diberi vaksin rabies," ujarnya.

Baca juga: Virus Rabies Viral, Polsek Sipirok Bantu Dinas Pertanian Tapsel Vaksin Hewan Peliharaan Warga

Ia mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan pemangku kebijakan terkait untuk melakukan pencegahan serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam mewaspadai penyakit rabies tersebut.

"Masyarakat, khususnya para pemilik anjing harus mewaspadai penyakit rabies kalau sudah terkena, virus itu akan melakukan replikasi dan bergerak ke atas menuju otak,"

"Kemudian virus menginfeksi otak lalu bergerak dari otak melalui saraf menuju ke beberapa jaringan seperti mata, ginjal, dan kelenjar air liur," pungkasnya.(cr14/tribun-medan.com)

Berita Terkini