TRIBUN-MEDAN.com, PANGURURAN - Sebuah kampung yang memiliki kubur batu (sarkofagus) di tengah kampung dapat ditemukan di Huta Simarmata, Desa Hariara Pohan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

Kampung ini dikelilingi batu dan bambu. 

Terlihat, sejumlah rumah batak berbaris dan saling berhadapan.

Di tengah kampung, sebuah sarkofagus yang diperkirakan telah berdiri ratusan tahun lalu. 

Sebelum memasuki kampung tersebut, para pengunjung akan melihat keindahan alam; hamparan sawah, gunung dan Danau Toba.

Kawasan ini dapat ditempuh sekitar 1,5 jam dari Kota Pangururan dengan menggunakan sepeda motor maupun mobil. 

Sepanjang perjalanan menuju kawasan tersebut, pengunjung akan melihat Danau Toba dari ketinggian. Udara sejuk serta hamparan sawah membuat pengunjung akan kerap berhenti dan mengabadukan momen.

Bahkan, pinggiran jalan menuju Huta Simarmata dijadikan pengunjung sebagai tempat beristirahat sembari menikmati keindahan Danau Toba. 

Sesampainya di Huta Simarmata, pengunjung bakal memperoleh pengetahuan budaya soal kampung Batak Toba.

Termasuk, rumah adat yang tetap dilestarikan dan adanya peninggalan sejarah berupa kubur batu (sarkofagus).

Tentu, selain menikmati alam, pengunjung mendapatkan pengetahuan seputar budaya dan kehidupan sosial masyarakat sekitar. 

Kawasan ini juga berdekatan dengan Bukit Holbung.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekrat) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi Desa Wisata Hariara Pohan di Kabupaten Samosir yang mengandalkan wisata Bukit Holbung hingga mampu menembus 75 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.

Menparekraf Sandiaga dalam kunjungannya ke Desa Wisata Hariara Pohan, Kamis (20/7/2023), mengatakan keindahan Bukit Holbung tidak hanya menjadi tempat wisata, tapi juga menjadi lokasi syuting Film Ngeri-ngeri Sedap.

Film ini berkisah tentang keluarga yang dikemas dengan mengangkat adat dan budaya Batak, dan menampilkan keindahan Danau Toba. 

“Saya juga ingin mengucapkan apresiasi pada Film Ngeri-ngeri Sedap yang telah membawa begitu banyak wisatawan ke Bukit Holbung ini. Harapan saya ini akan membawa pengalaman yang indah dalam berwisata juga berkelanjutan lingkungan dengan konsep pariwisata hijau,” kata Menparekraf Sandiaga beberapa waktu lalu. 

Desa Wisata Hariara Pohan juga memiliki salah satu situs budaya yang berumur ratusan tahun, yang dinamai Huta Simarmata.

Di dalam Huta Simarmata ini, wisatawan akan melihat rumah adat Batak yang berumur ratusan tahun, serta sarkofagus yang sudah berumur ratusan tahun. 

Menparekraf berharap, Desa Wisata Hariara Pohan bisa terus berkembang mulai dari sisi atraksi, amenitas, dan aksesbilitasnya. 

“Jadi nanti harus ada event yang dikembangkan, karena ini sudah ada ‘Ngeri-ngeri Sedap’ mungkin bisa juga adanya festival film bulanan memang yang kita gagas, kita pusatkan di Hariara Pohan," tuturnya. 

"Lalu berkaitan dengan kelengkapan infrastruktur seperti tempat parkir, dan ametinasnya seperti kelengkapan pusat UMKM dan homestay. Ini juga telah kita review dan sangat layak, mudah-mudahan ini bisa mendapatkan pertimbangan bagi dewan juri dan mendapatkan hasil yang maksimal,” kata Menparekraf Sandiaga. 

Terkait desa wisata ini, Bupati Samosir, Vandiko Gultom, berharap setelah ditetapkannya Desa Wisata Hariara Pohan masuk 75 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, maka bisa lanjut memenangkan juara satu ADWI 2023. 

“Kami atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih atas perhatian dari Pak Menteri yang terus berkomitmen memajukan pariwisata khususnya pariwisata di Kabupaten Samosir di Desa Wisata Hariara Pohan, mudah-mudahan Desa Wisata Hariara Pohan dapat menjadi juara satu dalam ADWI 2023,” kata Vandiko.

(cr3/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter