Budiman pun mengaku siap menerima sanksi dari PDIP.
"Namun jika misalnya yang saya katakan, yang saya lakukan salah keliru, ya dengan berat hati seandainya saya secara administratif dicabut keanggotaan saya, tentu saya sangat sedih,"kata Budiman.
Meski sanksi tersebut adalah pemecatan, Budiman yakin bahwa jiwanya tetap Sukarnois dan nasionalis.
"Tapi yakinlah yang tercabut dari saya hanya status administrastif saya sebagai seorang kader nasionalis Sukarnois, tapi saya sendiri tentu tetap ada," lanjutnya.
Tetapi, Budiman menyebut, bahwa dirinya berharap tidak dipecat dari PDI Perjuangan.
"Tapi sanksinya tidak harus dipecat. Saya sih berharap itu," tandasnya.
Alasan Budiman Tak Pilih Ganjar tapi Dukung Prabowo
Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto untuk melenggang di Pilpres 2024 mendatang.
Keputuannya menjadi hal yang mengejutkan lantaran PDIP memiliki bakal calon Presiden sendiri yakni Ganjar Pranowo.
Budiman Sudjatmiko membeberkan alasannya tidak ikut mendukung Ganjar Pranowo.
Menurutnya, Ganjar adalah calon yang baik, tetapi Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang strategik.
Ia menambahkan, kepemimpinan yang strategik tersebut ada di Prabowo Subianto.
Seperti diketahui, Budiman menyatakan dukungannya untuk Bacapres Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Prabowo dan Budiman telah resmi mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) pada Jumat (18/8/2023) di Marina Convention Center, Kota Semarang, Jawa Tengah
Menyadari pilihannya bersebrangan dengan PDI Perjuangan, Budiman Sujatmiko telah siap mendapatkan sanksi dari partai setelah ikut mendeklarasikan relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu).