Berita Viral

Sosok Budiman Sudjatmiko, Rela Dipecat PDIP Demi Dukung Prabowo Jadi Presiden

Editor: Liska Rahayu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertemuan Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto Selasa (18/7/2023) malam

Menurutnya, pemimpin yang strategis akan lebih mudah dalam mencari solusi untuk tantangan perekonomian, ketahanan negara, serta teknologi di masa mendatang.

Budiman mengaku siap disanksi PDI Perjuangan mengenai dukungannya pada Prabowo tersebut.

Meski demikian, Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat mengatakan hingga kini Budiman masih berstatus sebagai kader PDI-P meskipun mendukung Prabowo.

"Dia masih kader. Ya, masih kader. Dan kemarin juga ditanya, masih tetap merah. Kan gitu. Masih PDI Perjuangan," kata Djarot.

Lantas sebenarnya, siapa Budiman Sudjatmiko, kader PDI-P yang mengaku mendukung Prabowo sebagai capres?

Siapa Budiman Sudjatmiko?

Budiman Sudjatmiko lahir di Cilacap, Jawa Tengah pada 10 Maret 1970.

Budiman menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, namun kegiatannya sebagai aktivis saat itu sempat membuat studinya tak tuntas.

Budiman baru menyelesaikan pendidikan tingginya setelah ia keluar dari penjara.

Ia kemudian menempuh studi Ilmu Politik di Universitas London dan Master Hubungan International di Universitas Cambridge, Inggris.

Dikutip dari Kompas.com (20/7/2023) Budiman merupakan salah satu aktivis reformasi yang  lantang menentang Orde Baru di bawah Soeharto.

Ia merupakan pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD), partai yang lahir dari organisasi politik bernama Persatuan Rakyat Demokratik (PRD) kisaran tahun 1994.

Organisasi tersebut mewadahi mahasiswa, buruh, aktivis, dan petani di beberapa daerah di Indonesia yang memiliki cita-cita tentang sosialisme.

Peristiwa Kudatuli

Pada 27 Juli 1996, terjadi kerusuhan di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Menteng, Jakarta Pusat.

Huru-hara yang dikenal dengan nama peristiwa Kudatuli (akronim dari Kerusuhan dua puluh tujuh Juli) tersebut menewaskan setidaknya 5 orang dan mengakibatkan ratusan orang luka-luka.

Halaman
123

Berita Terkini