"Tidak menutup kemungkinan, ini harus di bawa ke ranah pidana karena itu merupakan pelanggaran tindakan pidana sebagai di pasal 351 KUHP," sambungnya.
Lanjut Irvan, kejadian perselisihan antara komandan dan juga bawahan di institusi Polri bukan hanya kali ini terjadi dan bahkan sudah sering.
"LBH Medan bukan baru kali ini saja melihat adanya gap (jarak) antara pimpinan dan anggota, kemarin itu juga sempat ada di Polsek Medan Area, Kapolsek dan Kanit Reskrim nya terkait barang bukti. Hari ini terulang lagi di Polres Dairi, bahkan adanya tindak pidana penganiayaan," ujarnya.
Lebih lanjut, Irvan juga berharap agar kasus tersebut segera ditindaklanjuti oleh Propam Polda Sumut dan melakukan pemeriksaan terhadap AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan.
"Korban juga harus bersungguh-sungguh untuk menindaklanjuti kasus ini, jangan sampai suatu polres itu dipimpin sama orang bertangan besi, main hakim sendiri. Jika benar adanya, kita minta Kapolda Sumut untuk mencopot Kapolres Dairi dan memproses secara Etik," pungkasnya.
Kapolres Dairi Bantah Aniaya Anggota
Kapolres Dairi, AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan membantah sudah menganiaya Bripka David Sitompul dan Bripka Hendrik Simatupang.
Saat menggelar jumpa persm Reinhard beralasan dia cuma mendisiplinkan anggota saja.
Reinhard bilang, dirinya tidak ada memukul ke arah badan anggota.
Baca juga: NASIB Kapolres Dairi Viral Siksa Bawahannya, Anggota Terkapar Opname di RS, Hartanya Jadi Sorotan
Baca juga: NASIB Kapolres Dairi Viral Siksa Bawahannya, Anggota Terkapar Opname di RS, Hartanya Jadi Sorotan
Namun, ia tidak menjelaskan soal tudingan tamparan ke wajah dan pemukulan ke kening Bripka David Sitompul.
"Tindakan disiplin saya tidak ada hubungannya ke badan. Ada enggak di sini yang menyaksikan (saya memukul), ada enggak saya memukul di bagian badan? Jujur jujur aja kita," kata Reinhard, Senin (28/8/2023).
Mendengar pertanyaannya itu, anak buahnya yang ikut dalam pertemuan serempak menjawab tidak.
"Siap tidak ada komandan," kata anak buahnya.
Dalam kesempatan itu, Reinhard pun mengancam akan memproses orang-orang yang menyebarkan berita hoaks.
Ia menganggap, kabar soal penganiayaan yang dituduhkan kepadanya itu tidak benar, meski anggotanya sudah terang-terangan mengaku dianiaya di ruang Propam.
"Saya sangat senang dikritik, saya sangat senang masukan yang membangun. Makanya saya mengundang agar menjadi clear agar tidak hoaks. Kalau hoaks, pak Kasat Reskrim, mainkan," ancamnya.
Bermula dari Pemeriksaan Petugas Piket