Deliserdang Memilih

Anggota DPRD Deli Serdang OK Arwindo Ungkap Kecewa tak Dapat Nomor Urut 1 di DCS

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DPD Partai Golkar Deli Serdang saat menggelar rapat beberapa waktu lalu. Termasuk mengumumkan nomor urut Bacaleg sesuai yang telah diputuskan DPP Partai Golkar.

TRIBUN-MEDAN.com - DELISERDANG - Pernyataan DPD Partai Golkar Kabupaten Deli Serdang yang menyebut para Bacaleg sudah menerima dan tidak ada yang mempersoalkan pembagian dan pemberian nomor urut ternyata dibantah oleh para Bacalegnya sendiri.

Pemberian nomor urut kepada Bacaleg dituding tidak sesuai dengan mekanisme Peraturan Organisasi (PO) Partai Golkar.

Hal ini lantaran beberapa Bacaleg incumbent mendapatkan nomor urut 2 bukan nomor 1.

Dari catatan Tribun Medan, setidaknya ada tiga orang Bacaleg Partai Golkar yang incumbent dan tidak mendapatkan nomor urut 1, seperti T Ahmad Tala'a, Siswo Adi Suwito dan OK Arwindo. Sesuai DCS yang diumumkan KPU Deli Serdang, ketiganya kembali maju dari dapil Deliserdang 1, 2 dan 6. Hanya Zul Amri dan Rahman Bacaleg incumbent Golkar yang mendapatkan nomor urut 1.

Saat diwawancarai OK Arwindo tidak menampik merasa sangat kecewa.

"Iya saya kecewa soal nomor urut ini. Sebetulnya saya nggak mau bawa ini ke orang luar akan tetapi karena Zul Amri (Sekretaris DPD Partai Golkar Deliserdang) sudah membeberkannya di media (bilang Bacaleg menerima nomor urut) dan sudah tersebar di grup, ya saya mau mengklarifikasi kondisi di lapangan seperti apa. Kami kecewa," ujar OK Arwindo, Sabtu (2/9/2023).

Ia mengatakan sebenarnya tidak mau merusak tatanan kebijakan Partai Golkar khususnya di Deli Serdang.

Disebut klarifikasi perlu juga diberikannya karena kondisi yang sebenarnya tidak sesuai seperti yang disampaikan Zul Amri sebelumnya. Secara pribadi ia pun mengaku sudah menyampaikan protes kepada DPD Golkar Deli Serdang.

"Saya sudah tanyakan (kenapa saya dapat nomor urut 2 bukan nomor 1) cuma dijawab mereka ini keputusan DPP, gitu saja. Tanggal 15 Agustus lalu sebenarnya kita tahu dapat nomor urut berapa. Saat itu kita para Bacaleg dipanggil ke Kantor DPD Golkar Deli Serdang dan pertemuan dibuat di aula kantor. Di situ Zul Amri membacakan nomor urut masing-masing mulai dari dapil 1 sampai dapil 6. Setelah dibacakan beberapa orang pun langsung keluar," kata OK Arwindo.

OK Arwindo menyebut yang pertama kali keluar dari aula adalah Ketua Golkar Kecamatan Percut Seituan. Kemudian dilanjutkan oleh T Ahmad Tala'a yang langsung pulang. Kemudian ia ikut beranjak dari lokasi.

"Kita kan sempat ditanya sama Zul Amri ada komentar? Setelah dibacakan Amek (sapaan akrab Ahmad Tala'a) langsung berdiri dan mengatakan menerima hasil rapat. Ucapannya menerima, tapi dia langsung keluar dan pulang. Saya cerita fakta saja ini," kata OK Arwindo.

Meski kecewa namun OK Arwindo menyebut pada saat momen pertemuan itu dirinya tidak langsung mengajukan protes keras dan mengajak berdebat. Ia mengaku tidak mau mencederai forum pertemuan.

Kepada pimpinannya, ia hanya menyampaikan soal nomor urut ini sudah diatur dalam PO Partai Golkar tahun 2020 yang menyatakan bahwa incumbent harus dipriotitaskan dalam pencalegan.

Ditegaskan sudah ada intruksi dari Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto bahwa dalam penyusunan nomor urut berdasarkan PDLT yang merupakan singkatan dari Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela. Secara pribadi ia merasa selama ini juga sudah memenuhi kriteria PDLT.

"Kalau prestasi itu ya incumbent. Kalau Dedikasi semua saya korbankan untuk Partai Golkar mulai dari mengurus Ormas dan mengurus partai. Itu dapat dibuktikan dengan arsip maupun media. Loyalitas nggak usah ditanya lagilah dibanding yang nomor 1, bukan sombong saya. Tidak ada juga kita yang tercela," tegas OK Arwindo.

Halaman
12

Berita Terkini