Kala itu ia bersaing dengan Effendi GHozali dalam pemilihan Ketua Umum Persija tahun 2015.
Namun, ia memilih mundur dari pencalonan karena ingin fokus mengurus LPNU agar business center serta Badan Energi dan Pangan yang digagas NU dapat berjalan. Ia pun mendirikan Koperasi Amanah Sejahtera Bangsa.
Di luar jabatannya di PBNU, sebelum ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pertanian, Harvick dikenal sebagai salah satu intelektual muda muslim yang kerap memberikan dukungannya pada pemerintahan Joko Widodo – Ma’ruf Amin.
Ketahanan Pangan
Setelah dilantik menjadi Wamen Pertanian mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, ia berkomitmen mendukung kebijakan program Kementerian Pertanian di bawah koordinasi Menteri Pertanian, yaitu dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia, dikutip dari artikel Kompas.ID, Senin (18/9/2023).
Ketahanan pangan menjadi fokus utama dan harus mendapat dukungan penuh demi perkembangan pertanian Indonesia.
Ketahanan pangan menjadi hal yang sangat serius ketika terjadi pandemi Covid-19. Hal ini menjadi tugas utama yang diamanatkan Presiden RI Joko Widodo kepada Harvick Hasnul Qolbi usai dilantik sebagai Wakil Menteri Pertanian.
"Menjaga ketahanan pangan di tengah pandemik Covid -19 menjadi hal yang sangat serius mengingat ruang gerak pertanian dan produk pertanian kemungkinan besar terganggu. Oleh karena itu rice estate dan program lainnya dapat bersinergi untuk membantu tugas Menteri Pertanian."
Dalam menjaga ketahanan pangan, koordinasi dan sinergi antar kementerian, lembaga negara dan swasta menjadi hal penting.
Menurut Harvick, program ketahanan pangan bagai sebuah orkestrasi, dan pertanian membutuhkan kekuatan, kesesuaian, akurasi data dan proses mitigasi permasalahan serta presisi, akurat dan cepat.
Wamentan mendorong pemerintah daerah di tingkat kabupaten berani membentuk perusahaan daerah (perusda) di bidang pertanian untuk hilirisasi produk pertanian agar bisa mendapatkan nilai tambah. Selain dapat mengolah produk pertanian hingga hilir, perusda juga akan mampu menyerap tenaga kerja lokal di masa sulit ini.
Selama pandemi Covid-19 jumlah petani di Indonesia bertambah sebanyak tiga juta orang. Sebagian besar dari mereka adalah pekerja yang terkena PHK.
Bertambahnya tiga juta petani ini diharapkan dapat memperkuat sektor pertanian. Terlebih rata-rata mereka melek teknologi, sehingga lebih mudah menerima pengetahuan baru tentang pertanian.
Salah satu dampak positif dari bertambahnya petani, selain banyak program pertanian yang digelontorkan pemerintah, mereka mampu memberikan sumbangan 16,28 persen pada APBN tahun 2020.
Meningkatnya produksi pertanian tentu sejalan dengan keinginan Presiden RI, yakni menggunakan sebanyak mungkin teknologi baru untuk menghasilkan pertanian modern.
Berbekal pengalamannya, Wamentan Harvick akan menyokong cita-cita Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk memberikan nilai tambah pada setiap produk pertanian.