Viral Medsos

Praka Yipsa Ladau Baru Bertugas ke Papua pada Juli 2023, Kini Gugur setelah Baku Tembak dengan KKB

Editor: AbdiTumanggor
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Praka Yipsan Gugur saat Baku Tembak dengan KKB Papua, Tinggalkan 2 Anak di Semarang, Mertua Pingsan. Praka Yipsa Ladau merupakan warga Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. (kompas.com)

Aksi penyerangan KKB Kodap III Ndugama-Derakma pimpinan Egianus Kogoya ini diduga kuat buntut dari penyitaan dua senjata api jenis M4 dan AR15 oleh Satgas Yonif MR 411/ Pandawa pada Minggu (19/11/2023) pekan lalu.

Senjata itu didapatkan di sebuah bangunan yang berada di Batas Batu, Kenyamanan, Nduga, seusia Satgas Yonif MR 411/Pandawa melakukan patroli.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut dua senjata tempur milik Egianus Kogoya diselundupkan dari luar.

"Itu senjata dari luar, diduga dari Filipina," ucapnya pekan lalu.

Mertua Praka Yipsan Pingsan di Rumah Duka, Sang Menantu Baru Berangkat Tugas ke Papua pada Juli 2023.

Suasana rumah duka Praka Yipsan Ladau di Glodogan, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. (KOMPAS.com/Dian Ade Permana)

Dikutip dari Kompas.com, suasana duka menyelimuti rumah kediaman Prajurit Kepala (Praka) Yipsan Ladau, anggota Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa.

Yipsan gugur dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan, pada Sabtu (25/11/2023).

Puluhan karangan bunga tertata rapi di rumah duka yang berada di lingkungan Glodogan, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Pelayat datang dari berbagai kalangan, TNI dan masyarakat umum.

Kundarto, mertua Praka Yipsan Ladau, mengatakan, menantunya itu adalah orang yang baik. "Hampir setiap hari selalu berkomunikasi, ngobrol dengan istrinya. Terakhir itu pada Kamis (23/11/2023), menyampaikan akan masuk ke hutan untuk melaksanakan operasi," kata Kundarto, Senin (27/11/2023).

"Saat itu mengatakan kepada istrinya, untuk selalu menjaga anak-anak, jaga kesehatan. Anaknya ada dua, yang besar umur lima tahun dan yang kecil baru satu tahun," kata Kundarto.

Kundarto mengatakan, dirinya mendapat kabar resmi menantunya gugur pada Minggu (26/11/2023) sekira pukul 08.00 WIB.

"Kabar resmi saya terima dari kesatuan Batalyon Infanteri 411/Pandawa, menantu saya gugur saat tugas. Informasinya tertembak di bagian paha," ungkap dia.

Menurut Kundarto, Yipsan berangkat tugas pada Juli 2023 dan dijadwalkan kembali pada Januari 2024.

"Tapi, Tuhan berkehendak lain, ini adalah risiko dari tugas dalam membela dan memperjuangkan NKRI," paparnya.

"Saya juga mantan militer, saya bangga terhadap menantu saya yang gugur saat tugas, dalam menjaga NKRI. Kami dari keluarga tidak ada firasat, karena memang ini bagian dari risiko perjuangan," tegas Kundarto.

Empat anggota TNI gugur dalam kontak tembak di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (25/11/2023).

Personel yang gugur dalam kontak tembak adalah Pratu Dwi Bekti Probo Sinimoko, Pratu Miftahul Firdaus, Praka Yipsan Ladou, Prada Darmawan.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter  

Artikel sebagian telah tayang di Kompas.com

Berita Terkini