Studi Tiru ke Lapas Khusus Karanganyar, Div PAS Kanwil Kemenkumham Sumut Belajar Tentang Konsep Ini

Editor: Jefri Susetio
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumut, Mhd.Jahari Sitepu melakukan lawatan di UPT Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar, Rabu (6/12/2023).

TRIBUNMEDAN.COM, NUSAKAMBANGAN - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumut, Mhd.Jahari Sitepu melakukan lawatan di UPT Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar, Rabu (6/12/2023).

Pada lawatan di hari kedua ini, ia menyampaikan lapas super maximum security merupakan bentuk dari penataan kemabali manajemen pemasyarakatan.

Sehingga bisa mengoptimalkan penyelenggaraan pemasyarakatan untuk membina narapidana.

Baca juga: Kanwil Kemenkumham Sumut Rayakan HUT KORPRI ke-52, Kadiv PAS: Kontribusi Melayani Publik

 

"Agar tidak mengulangi tindak pidananya dan dapat berkontribusi dalam pembamgunan negara," ujar Mhd.Jahari Sitepu

Dalam kunjungan ini, Mhd. Jahari Sitepu didampingi Kepala Divisi Pemasyarakatan Rudy F Sianturi beserta perwakilan kepala unit pelaksana teknis.

Menurutnya pengalaman dan pembelajaran yang baru benar-benar dipahami agar pengetahuan pada dunia pemasyarakatan semakin menarik.

"Tentunya dengan studi tiru ini membuka cakrawala kita dalam menerapkan sistem pemasyarakatan yang lebih baik. Jadi harus tetap mengimplementasikan tiga kunci dan back to basic untuk mencapai pemasyarakatan yang lebih maju," katanya.

Pada kegiatan itu, mereka langsung disambut Kepala Lapas Khusus Kelas II A Karanganyar, Hisam Wibowo.

Hisam Wibowo menyampaikan seluruh lapas yang ada di kawasan Nusakambangan sudah dilengkapi teknologi tinggi.

Namun, tidak akan bisa berjalan 100 persen tanpa adanya team work yang solid dan integritas yang tinggi dalam bekerja.

Maka dari itu, ia tidak segan-segan untuk menjatuhkan hukuman disiplin terhadap pegawai yang mencoreng kedisplinan dalam bekerja.

Baca juga: Kakanwil Kemenkumham Sumut bersama Jajaran Divisi PAS Studi Tiru ke Lapas Batu Nusakambangan

 

Dan, pada lawatan ini mereka membahas smart prison, konsep yang menggabungkan sistem database pemasyarakatan dengan teknologi smart CCTV.

"Sehingga bisa meningkatkan objektivitas penilaian pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakatan. Dan, bisa meningkatkan keamanan lapas/rutan," ujarnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan wisata sejarah di sekitar Kawasan Nusakambangan dimana sejarah pembangunan Lembaga Pemasyarakatan bermula.

(*)

 

 

Berita Terkini