TRIBUN-MEDAN.COM – Debat terakhir capres Pemilu 2024, Prabowo Subianto banyak setuju dengan Anies Baswedan.
Adapun Prabowo Subianto mengaku banyak setuju dengan capres nomor urut 01 Anies Baswedan.
Prabowo Subianto mengaku banyak setuju dengan jawaban Anies Baswedan terkait kesejahteraan guru, dosen, dan tenaga kependidikan.
Menurut Prabowo, jawaban serta program Anies cukup bagus dan relevan.
Hal ini tak lepas dari jabatan Anies sebelumnya yang menjadi Menteri Pendidikan.
"Secara garis besar, secara obyektif, saya menilai jawaban-jawaban Pak Anies baik, bagus, relevan. Saya banyak setuju.
Maklum beliau Menteri Pendidikan," kata Prabowo dalam debat terakhir capres Pemilu 2024 yang digelar di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).
Pernyataan Prabowo itu lantas dijawab langsung oleh Anies. "Siap, Bapak," balas Anies.
Diketahui dalam debat itu, Anies ditanya tentang komitmen dan program pasangan calon terhadap kesejahteraan guru, dosen, dan tenaga pendidik.
Ia pun menjawab akan mengangkat 700 ribu guru honorer menjadi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Selain itu, Anies akan mempercepat sertifikasi bagi guru.
"Program yang harus kita kerjakan adalah percepatan sertifikasi guru, pengangkatan 700 ribu guru honorer menjadi guru PPPK," kata Anies.
Anies juga menjanjikan akan memberikan beasiswa untuk anak guru, dosen, dan tenaga pendidikan.
"Jangan sampai mereka mendidik ratusan anak, tapi anaknya tidak bisa menyelesaikan pendidikan sampai tuntas," tambah dia.
Baca juga: TANGGAPAN Prabowo Usai Anies Ungkap Program Tentang Pendidikan: Maklum Mantan Menteri Pendidikan
Baca juga: CURHAT Wanita Gagal Menikah Karena Rumahnya Mirip Gubuk, Saat Pintunya Dibuka Malah Bikin Syok
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengaku akan memberikan penghargaan dan tunjangan kepada dosen serta peneliti yang berbasis kinerja.
Yang tak kalah penting, kata Anies, mengurangi beban administrasi dosen.
"Dosen beban administrasinya luar biasa besar. Dosen itu mengajar, meneliti, dan pengabdian pada masyarakat."
"Tapi jangan diberikan beban administrasi yang besar," kata dia.
Dalam debat itu, Anies membeberkan sejumlah data, ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat jadi menjadi PPPK.
Termasuk ada 1,6 juta guru yang belum tersertifikasi dan adanya beban administrasi bagi dosen.
Baca juga: Mundur dari Pertamina dan Ikut Megawati, Ahok Ngaku Dicap Goblok: Ikut Nenek-nenek Katanya
Baca juga: MOMEN Menarik Ketika Elite PKB dan Gerindra Akrab saat Jeda Debat Terakhir Pilpres 2024
INILAH Rencana Besar Prabowo Dalam Strategi Transformasi Bangsa hingga Bangun 3 Juta Rumah
Prabowo Subianto memaparkan rencana besarnya yang diberi nama strategi transformasi bangsa.
Capres nomor urut 02 itu mengatakan, inti daripada strategi ini adalah meningkatkan kemakmuran bangsa Indonesia dan terutama memperbaiki kualitas hidup seluruh rakyat Indonesia.
Prabowo menyampaikan, salah satu proyek strategisnya adalah memberi makan bergizi untuk seluruh anak-anak Indonesia.
Program tersebut termasuk untuk yang masih dalam kandungan ibunya dan selama sekolah sampai dari usia dini sampai dewasa.
Prabowo mengklaim program tersebut dapat mengatasi angka kematian ibu waktu lahir dan akan mengatasi kurang gizi anak stunting.
"Ini akan menghilangkan kemiskinan ekstrem, ini akan menyerap semua hasil panen para petani dan nelayan," kata Prabowo dalam acara debat calon presiden di JCC Senayan Jakarta, Minggu (4/2/2024).
"Ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita minimal sekitar satu setengah sampai dua persen," lanjutnya.
Dengan mengatasi masalah-masalah fundamental di atas, kata Prabowo, dapat memperbaiki kualitas hidup rakyat Indonesia dan menghilangkan kemiskinan di RI.
Selain itu, Prabowo juga memiliki rencana membangun rumah sakit moderen di setiap kabupaten/kota, puskesmas modern di setiap desa, dan segera mempercepat kekurangan dokter.
"Kekurangan 140 ribu dokter akan segera diatasi dengan menambah fakultas kedokteran (FK) di Indonesia, dari yang sekarang 92 menjadi 300 fakultas kedokteran," kata Prabowo.
Tidak hanya itu, Prabowo janji memberangkatkan puluhan ribu anak Indonesia berprestasi belajar ilmu kedokteran di luar negeri, termasuk science, matematika, dan fisik.
Baca juga: Diam-diam Sering Tidur di Rumah Pacarnya, Gadis Ini Bingung Bangun Dikelilingi Keluarga Sang Kekasih
Baca juga: Prabowo Janji Akan Cetak Lebih Banyak Dokter Spesialis dan Mendirikan Fasilitas Kesehatan di Desa
Janji Bangun 3 juta rumah
Prabowo juga menyampaikan janjinya untuk membangun tiga juta rumah. "Kita juga akan membangun tiga juta rumah. Untuk mereka yang belum punya rumah," kata Prabowo di atas panggung debat, Minggu (4/2/2024).
Prabowo memerinci jumlah rumah itu. Rumah itu akan dibangun di pedesaan hingga pesisir.
"Satu juta di pedesaan, satu juta di pesisir, satu juta di perkotaan," ungkap Prabowo.
Prabowo juga akan memperbaiki gaji guru. Selain itu, Prabowo juga menjanjikan pemberian pelatihan.
"Kita yakin bahwa pendidikan strategis, kita harus memperbaiki gaji guru, termasuk gaji honorer," katanya.
"Meningkatkan kompetensi guru, kita harus memberikan pelatihan, penataran," lanjutnya.
Prabowo Subianto: Indonesia kekurangan 140 ribu dokter?
Hal ini disampaikan Prabowo dalam debat kelima capres Pemilu 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).
"Kita kekurangan 140 ribu dokter," kata Prabowo dikutip dari YouTube KPU RI.
Benarkah data tersebut?
Mengutip dari kemkes.go.id, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jumlah dokter yang dibutuhkan di Indonesia sekitar 270 ribu.
Sementara itu, saat ini, baru ada sebanyak 140 ribu dokter. Sehingga masih ada kekurangan 130 ribu dokter.
"Saat ini jumlah dokter yang dibutuhkan di Indonesia sekitar 270 ribu, sementara saat ini baru ada sebanyak 140 ribu."
"Artinya masih ada kekurangan dokter sebanyak 130 ribu," ujar Budi di Jakarta pada 12 Juli 2022.
Budi juga mengatakan kebutuhan dokter di Indonesia masih di bawah standar WHO 1/1.000 penduduk.
Kondisinya jumlah lulusan dokter di Indonesia per tahun hanya 12 ribu.
Setidaknya butuh 10 tahun bahkan lebih untuk mengejar ketertinggalan jumlah dokter minimal sesuai standar WHO untuk melayani 270 juta masyarakat Indonesia.
"Transformasi kesehatan kita bikin manusia kita sehat, di antaranya dengan pemenuhan dokter."
"WHO merekomendasikan pemenuhan dokter 1.1.000 populasi masyarakat Indonesia," ujar Menkes Budi.
Program Prabowo
Sementara itu dalam debat tersebut, Prabowo memaparkan sejumlah program untuk mengatasi kekurangan dokter di Indonesia.
Satu di antaranya dengan akan menambah jumlah fakultas kedokteran di Indonesia.
Saat ini, jumlah fakultas kedokteran di Indonesia sebanyak 92 yang tersebar di sejumlah kampus.
Dan akan ditambah menjadi 300 fakultas kedokteran.
"Kami akan segera mempercepat mengatasi kekurangan dokter di Indonesia."
"Caranya kita tambah Fakultas Kedokteran di Indonesia dari 92 menjadi 300 Fakultas Kedokteran," kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga akan mengirimkan 10 ribu lulusan SMA untuk belajar kedokteran di luar negeri dengan memberikan beasiswa.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter