Inggris dan sekutu Israel lainnya juga telah menyerukan agar mereka menahan diri.
Di sisi lain, serangan (peringatan) pertama itu dirasa cukup oleh para mantan jenderal di kabinet Israel yang diyakini ingin merespons lebih serius dan memulihkan kapasitas Israel menghadapi musuh-musuhnya.
Sekutu ultranasionalis Netanyahu juga menuntut pembalasan sengit dari Israel. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Israel perlu “mengamuk”.
Sementara, menurut pemerintah negara-negara Barat, opsi terbaik bagi kawasan ini adalah Iran dan Israel harus membatasi diri.
Kalaupun serangan ini adalah akhir dari ketegangan ini, yang sebelumnya saling mengancam, tidak kemungkinan meletus perang terbuka.
Ini mengubah “aturan main” dalam konflik panjang antara Iran dan Israel.
Perang berkepanjangan yang selama ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi antara kedua negara kini terjadi terang-terangan.
Bagaimana reaksi perekonomian dunia?
Ada kekhawatiran memburuknya konflik di Timur Tengah dapat mengganggu pasokan minyak dunia.
Minyak mentah Brent, patokan harga minyak internasional, naik 1,8 persen menjadi US$88 per barel setelah serangan tersebut.
Harga minyak pada awalnya melonjak sebanyak 3,5 persen, namun harga menjadi stabil ketika sudah jelas bahwa pemogokan terbatas.
Harga emas – yang sering dipandang sebagai investasi aman di saat ketidakpastian – sempat mendekati rekor tertinggi sebelum jatuh kembali ke hampir US$2.400 per ons.
Tanggapan Negara-negara
Wilayah Provinsi Isfahan di Iran yang memiliki pangkalan militer dilaporkan terjadi serangan udara. Iran mengeklaim bahwa serangan itu berasal dari Israel.
Terdapat sebuah ledakan di barat laut Kota Isfahan yang berjarak sekitar 350 kilometer dari Teheran.
Diketahui, Provinsi Isfahan merupakan lokasi yang terdapat pangkalan militer Iran, tempat produksi rudal besar serta fasilitas nuklir.
Dikutip dari AFP, berikut ini beberapa reaksi internasional usai Israel serang Iran.