Uang itu dia gunakan diantaranya untuk membeli makanan kucing hingga untuk kebutuhan sehari-harinya.
"Jadi penghasilan disitu sehari Rp 300 ribu. Untuk beli makanan kucing mamak saya. Bapak tiri saya beli kucing dikasih ke mamak saya."
Kabur ke Bogor, Gilang Prasetya Sempat Jadi Pengamen di Bukit Tinggi
Polsek Medan Helvetia mengamankan Gilang Prasetya (21) tersangka pembunuhan terhadap abang tirinya Panji Satria (33) hingga tewas yang terjadi 22 April lalu.
Ia diamankan setelah menyerahkan diri ke Polresta Bogor pada 4 Mei kemarin, lalu dijemput personel Polsek Helvetia.
Saat diwawancarai, setelah menikam Panji, tersangka kabur selama 12 hari ke beberapa daerah hingga berakhir di Bogor.
Pertama, ia naik angkutan kota (angkot) ke Medan Amplas, lalu ke Kota Pinang, Pekanbaru, Solok, Sumatera Barat, Bukit Tinggi, lalu ke Bogor.
Sebelum ke Bogor, ia singgah ke rumah orangtua angkatnya di sekitar Bukit Tinggi.
Selama sepekan di Bukit Tinggi inilah ia mengamen di Kota untuk mencari uang agar bisa bertahan hidup dan kabur ke Bogor.
"Saya melarikan diri ke Amplas naik angkot, Kota Pinang, Pekanbaru, Solok, Bukit Tinggi tempat mamak angkat. Ngamen di Bukit Tinggi selama seminggu,"ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Polsek Medan Helvetia mengamankan Gilang Prasetya (21) seorang adik yang menikam abang tirinya bernama Panji Satria (33) hingga tewas pada 22 April lalu.
Gilang menikam abangnya dengan gunting tepat ke leher hingga tewas.
Setelah membunuh, pemuda ini melarikan diri ke beberapa daerah.
Namun, pelarian Gilang berakhir setelah menyerahkan diri ke Polresta Bogor, pada 4 Mei lalu, kemudian dibawa ke Polsek Medan Helvetia.
Kapolsek Medan Helvetia Kompol Alexander Piliang mengatakan, Gilang menikam abangnya lantaran permasalahan lapak pak ogah atau dikenal pengatur lalu lintas di depan RS Hermina Medan. Keduanya sesama pak ogah.