Untuk membantu suaminya memenangkan gugatan, ia berhubungan seks dengan orang asing.

Oleh karena itu, ia merasa kemungkinan 90 persen anak ini adalah milik pria asing itu.

Zhang Bo menyatakan bahwa jika hasilnya masih membuktikan bahwa anak tersebut bukan miliknya, ia akan mengusir Liu Ying dan sang putra.

Namun, Liu Ying berkata jika anak itu bukan anak Zhang Bo, ia lebih baik mati.

Setelah itu, Liu Ying dikonsultasikan oleh psikiater.

Dan Liu Ying akhirnya mengerti bahwa ia tetap bisa hidup damai meskipun anak itu bukan anak Zhang Bo.

Namun, saat mengetahui hasil tes DNA sang anak, ia masih belum bisa mengendalikan emosinya.

Sedangkan Zhang Bo tetap pada pendiriannya.

Hal itu pula yang membuat Liu Ying berlutut di depannya, memeluk kakinya, menangis, dan memohon pengampunan, namun Zhang Bo tetap tak bergeming.

Ia bertekad untuk pisah dengan istrinya itu.

Liu Ying putus asa dan ingin bunuh diri.

Setelah memikirkan semuanya dengan cermat, Liu Ying memikirkan nasib anaknya sehingga ia memutuskan untuk hidup kuat dan meninggalkan keluarga Zhang Bo. 

Karena kesalahannya sendiri, Liu Ying akhirnya harus mengalami hal yang pahit.

Namun Zhang Bo tidak salah dalam hal ini.

Membuat seorang pria menerima anak orang lain sangatlah sulit, apalagi Zhang Bo sangat kaya.

Ia tidak dapat menyerahkan hartanya ke tangan orang yang tidak mempunyai hubungan darah.

(cr32/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan