Untuk menghindari kecurigaan dari pihak lain, Liang Liubo menggunakan informasi asli dan pencatatan rumah tangganya untuk menikah dan meminta mahar dalam jumlah yang wajar agar semuanya berjalan lancar.
Dari kejahatannya, Liang Liubo mengumpulkan uang dalam jumlah besar hingga 400 ribu Yuan (hampir Rp 900 juta).
Pada akhir tahun 2014, banyak korban yang melaporkan kejahatannya.
Polisi di Guizhou, Guangxi, Sichuan dan tempat lain dengan cepat membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan.
Liang Liubo akhirnya ditangkap karena penipuan dan perampasan properti pada bulan Maret 2015.
Neneknya adalah kaki tangan.
Polisi menemukan 7 akta nikahnya.
Dalam 5 tahun, Liang Liubo menikah 8 kali dan menerima mahar dalam jumlah besar.
(cr32/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan