TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Kepala Subseksi Pembinaan Lapas Labuhanbilik, Asrir Ra'dhu mengatakan, warga binaan aktif mengikuti pembinaan agar bisa kreatif dan produktif. Satu di antaranya budidaya bonsai.

"Budidaya bonsai ini merupakan bentuk pembinaan kemandirian untuk warga binaan Lapas Labuhanbilik," ujarnya kepada media.

Selain itu, kata dia, Lapas Labuhanbilik akan menciptakan warga binaan yang kreatif, produktif dan berdaya guna.

Baca juga: Seluruh ASN Lapas Labuhanbilik Pakai Baju Adat, Peringati Hari Lahir Pancasila: Jaga Kerukunan

"Agar selesai menyelesaikan masa pidana punya bekal dalam hidup di lingkungan masyarakat," katanya.

Ia menambahkan, menanam bonsai bukan sekadar bentuk pembinaan. Tapi, memiliki banyak manfaat yang luar biasa untuk Kesehatan fisik dan mental warga binaan.

Menurutnya, menanam bunga bisa menenangkan pikiran dan mengurangi tingkat stress. Jadi, menanam dan merawat bonsai bisa menjadi terapi relaksasi yang efektif.

Tidak hanya itu, warga binaan bisa habiskan waktu dengan menanam serta memperhatikan pertumbuhan dan perubahan kecil. Dan, menikmati keindahan alam dalam bentuk miniatur.

Baca juga: Kadiv PAS Kemenkumham Sumut Berkunjung ke Lapas Labuhanbilik, Beri Penguatan Tusi Pemasyarakatan

Baca juga: 5 Warga Binaan Lapas Labuhanbilik Terima Remisi Khusus Natal 2023, Kelapas: Transparan dan Gratis

"Dengan merawat bonsai, warga binaan mendapatkan waktu untuk relaksasi dan mengalihkan pikiran dari kekhawatiran yang bisa membantu Kesehatan fisik dan mental," ujarnya.

Dia mengungkapkan budidaya bonsai mengajarkan untuk lebih sabar, tekun dan fokus.

"Harapannya dengan produktivitas dari pembinaan ini bisa memberikan ilmu kewirausahaan sehingga tidak akan mengulangi perbuatannya saat keluar dari lapas," ungkapnya.

(*)