TRIBUN-MEDAN.COM,- Rasulullah S.A.W termasuk bagian dari golongan pihak yang menyukai daging, khususnya kambing.
Beberapa riwayat menyebutkan, bahwa Rasulullah pernah disuguhkan daging kambing, dan beliau menyantapnya.
Hanya saja, ada beberapa bagian dari kambing maupun sapi yang tidak pernah disantap oleh Rasulullah.
Karena hal itu pula, beberapa ulama berpendapat untuk mengharamkan bagian-bagian hewan ternak itu untuk dimakan.
Sebab, bagian-bagian tubuh hewan yang diharamkan itu beberapa diantaranya memang tidak lazim dikonsumsi.
Baca juga: 4 Cara Membersihkan Kepala Kambing Sebelum Dijadikan Menu Masakan
Kalaupun ada yang mengonsumsinya, hanya segelintir orang saja yang menyukai bagian tubuh hewan tersebut.
Lantas, apa saja bagian tubuh hewan yang tidak pernah disantap oleh Rasulullah?
Dilansir dari Tribun Jabar yang dikutip dalam kajian pagi di Masjid As Shidiq Ujungberung, penceramah, mengutip pendapat ulama Hanafiyah.
Ulama Hanafiyah menyebut ada 7 bagian daging yang haram dimakan.
Adapun ketujuh bagian itu diantaranya darah yang mengalir, kemaluan hewan jantan, kemaluan hewan betina, qubul, ghuddah, kandung kencing, dan kandung empedu.
Ghuddah adalah daging yang tumbuh di anatara kulit dan daging yang disebabkan oleh penyakit, misalnya tumor.
Baca juga: Mana Lebih Sehat, Daging Kambing atau Sapi? Simak Mana yang Lebih Tinggi Kolesterolnya
Dikutip dari laman nu.or.id, keharaman 7 bagian hewan kurban itu didasarkan pada hadist Rasulullah Muhammad SAW, yang diriwayatkan Mujahid, yang menyatakan Rasulullah SAW tidak menyukai alat kelamin kambing, dua testis, kemaluan, ghuddah, kandung kemih, kandung kencing, dan darah.
Namun ada pendapat lain yang dikemukakan ulama Al Khaththabi dari kalangan madzhab Syafii yang menghukumi makruh, atau tidak disukai oleh Nabi Muhammad SAW.
Untuk darah yang mengalir, semua sepakat bahwa itu haram.
Bagian Daging yang Disukai Rasulullah
Dilansir dari Tribun Trends, Nabi Muhammad SAW sangat menyukai daging kambing, terutama bagian lengan seekor kambing.
Abu Hurairah r.a. berkata: “Suatu ketika dihidangkan ke hadapan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam semangkuk bubur dan daging. Maka beliau mengambil bahagian lengan (dari daging tersebut), dan bahagian itulah yang paling disenangi oleh Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam.” (HR. Muslim)
Baca juga: Mana Lebih Sehat, Daging Kambing atau Sapi? Simak Mana yang Lebih Tinggi Kolesterolnya
Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga menyenangi memakan bagian paha dari daging kambing.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah disuguhi daging. Bagian kaki (dari daging itu atau paha) diberikan kepada Beliau. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukainya, maka beliau menggigit daging itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Para ulama terdahulu menjelaskan, ada beberapa pendapat tentang keutamaan mengambil daging. Diantaranya :
Qadhi Iyadh berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam gemar mengambil daging bahagian lengan disebabkan oleh kematangannya, aroma yang wangi, rasa yang lezat, manis dan jauh dari tempat-tempat yang berbahaya.”
Al-Farzdaq berkata, “Ambillah daging bagian depan. Hindarilah kepala dan perut, karena keduanya adalah sarang penyakit.”
Baca juga: 4 Cara Memasak Daging Kambing agar Tidak Kehilangan Nutrisinya dan Tetap Sehat
Memang Sehat
Di kalangan masyarakat, sering muncul anggapan bahwa daging kambing bisa memicu darah tinggi.
Namun, informasi itu hanyalah mitos.
Dengan catatan, kita tidak bisa sesuka hati menyantap semua bagian kambing seenaknya.
Beberapa bagian kambing menyimpan lemak dalam jumlah banyak, sehingga sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dalam jumlah sangat terbatas.
Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chandrawinata, SpGK mengatakan, hanya daging kambing yang baik untuk dikonsumsi.
Baca juga: 5 Ide Olahan Daging Kambing Kurban atau Idul Adha yang Menggoda Selera
“Dari tubuh kambing, daging yang baik. Ada di paha atas dan bagian daging tanpa lemak lainnya,” kata Johanes lewat pesan singkat, Rabu (30/8/2017).
Protein pada kambing terdistribusi merata pada seluruh bagian daging. Namun, bagian paha atas merupakan bagian paling baik untuk dikonsumsi.
Selain kaya protein, paha atas dan bagian lain seperti bahu juga paling miskin kandungan lemak.
Lemak pada kambing cenderung terkonsentrasi pada rongga tubuh. Karenanya, Johanes meminta jeroan kambing dihindari.
Secara umum, Johanes mengatakan, bagian lain yang perlu dihindari adalah "iga, perut, jeroan, dan kaki."
Dengan memperhatikan bagian-bagian kambing yang tersehat untuk dikonsumsi, niscaya kolesterol, darah tinggi, atau penyakit yang dimiliki takkan kambuh.
Sementara itu, dilansir laman Indiatimes, Senin (12/9/2016), daging kambing mengandung selenium, dan kolin bermanfaat dalam menangkal kanker.
Baca juga: Bukan Daging Kambing, Kata Seksolog Zoya Amirin Ternyata Makanan Ini yang Bisa Meningkatkan Libido
Bahkan untuk wanita hamil, daging kambing dinilai bisa mencegah anemia, meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah ibu, dan mensuplai darah ke bayi karena mengandung jumlah tinggi zat besi sebanyak 3 mg per 100 gram daging kambing. Pada bayi dapat mengurangi risiko cacat lahir.
Bagi wanita yang nyeri saat haid, daging kambing bisa memulihkan karena mengandung zar besi. Vitamin B12 yang terkandung di dalamnya bisa membuat sehat kulit.
Direktur Chevon Agrotech Pvt. Ltd, Dr Rizwan Thakur, sebagaimana dikutip laman yahoo.health pernah mengatakan banyak manfaat daging kambing bagi kesehatan.
Menurutnya, daging kambing merupakan sumber yang baik dari asam linoleat terkonjugasi (CLA), asam lemak yang bisa membantu mencegah kanker dan kondisi peradangan lainnya.
Selain itu mengandung vitamin B, yang membantu Anda membakar lemak. Dengan jumlah tinggi protein tanpa lemak dan jumlah yang rendah lemak jenuh, hal ini membantu mengontrol berat badan dan mengurangi risiko obesitas.
Daging kambing juga mengandung selenium dan kolin yang bermanfaat dalam menangkal kanker.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan