TRIBUN-MEDAN.com - Istri Muhammad Erik, pengasuh pondok pesantren yang nikahi siri gadis 16 tahun buka suara.
Seperti diketahui, polisi kini sedang mencari keberadaan Muhammad Erik.
Namun hingga kini ia belum juga ditemukan.
Baca juga: Lirik Lagu Mandailing Makkojar Sonang By Farro Simamora
ME sebelumnya telah dipanggil oleh Satreskrim Polres Lumajang.
Kendati telah melakukan upaya paksa, polisi mengonfirmasi belum mendapat kepastian keberadaan dari tersangka.
Penetapan tersangka dilakukan polisi sejak Kamis (27/6/2024).
Baca juga: CURHAT Suami Kerja di Luar Negeri Hingga Kirim Uang Rp27 Juta per Bulan, Istri Malah Asik Selingkuh
"Sudah kami tetapkan tersangka, kasus ini sudah naik ke penyidikan, berarti sudah ada upaya paksa dari kami (untuk memproses hukum tersangka)," beber Kasatreskrim Polres Lumajang, AKP Achmad Rochim, Minggu (30/6/2024) dikutip Tribun-medan.com dari TribunSumsel.com
AKP Achmad Rochim menambahkan, akan memberikan kabar selanjutnya perihal perkembangan penanganan kasus pernikahan siri yang melibatkan anak di bawah umur tersebut.
"Nanti kami akan memberi kabar selanjutnya, ini sudah upaya paksa maksimal untuk penanganan kasus ini. Kami juga membutuhkan keterangan dari Kemenag dalam kasus ini," tandasnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun, tersangka ME merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Hubbunnabi Muhammad SAW di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Pondok pesantren tersebut kini tampak sepi usai sang pengasuh ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.
Keluarga tersangka yakni istri berinisial N, mengaku tak mengetahui keberadaan suaminya sejak Rabu (26/6/2024) malam.
"Waktu itu sampai sekarang belum pulang. Saya tidak tahu pergi ke mana. Kemarin lusa sudah diperiksa di Polres. Namun saya juga tidak tahu hasilnya seperti apa. Mohon maaf ya," kata N.
Sosok Muhammad Erik
Inilah sosok Muhammad Erik, pengurus ponpes yang diduga nikahi gadis 16 tahun.
ia pun kini dilakoprkan orang tua perempuan tersebut.
Pelapor mengatakan tak mengetahui bahwa putrinya dinikahi secara sirih.
Baca juga: TIMNAS Indonesia Tak Diremehkan Lagi, Pelatih Australia Kaget dengan Kemajuan Garuda
Tak hanya itu, pelapor juga kaget saat mengetahui anaknya sudah hamil.
Heboh, gadis berusia 16 tahun diduga dinikahi oleh pengasuh pondok pesantren di Lumajang tanpa sepengetahuan orangtuanya, viral di media sosial.
Gadis di bawah umur itu diduga dinikahi Muhammad Erik, pengasuh salah satu pondok pesantren di Kecamatan Candipuro pada 15 Agustus 2023 secara sirih.
MR (39), ayah korban mengaku tidak mengetahui bahwa anaknya sudah menikah.
Baca juga: CPNS SEGERA Dibuka, Berikut Alur Cara Mendaftar CPNS dan PPPK 2024, Buka Portal SSCASN
Ia baru tahu setelah tetangganya banyak membicarakan korban sedang hamil.
Dikutip Tribun-medan.com dari TribunJabar.com, MR mengatakan sang anak tidak pernah bercerita apa pun kepadanya. Apalagi, soal pernikahannya dengan Muhammad Erik.
MR pun melaporkan Muhammad Erik ke Mapolres Lumajang, Selasa (14/5/2024).
"Saya tahunya karena ramai diisukan anak saya hamil, padahal saya tidak pernah menikahkan dia, selama ini dia juga tidak pernah bercerita," kata Mr di Mapolres Lumajang, Kamis (20/6/2024), dikutip dari Kompas.com.
MR menerangkan, perkenalan putrinya dengan Muhammad Erik terjadi karena sang buah hati sering mengikuti majelis pengajian yang diadakan Muhammad Erik.
Baca juga: Simak Alur Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024
"Anak saya tidak mondok di sana, mungkin tahunya karena anak saya sering ikut majelisan," terangnya.
Kepada MR, korban pun mengaku diiming-imingi diberi uang sebesar Rp 300.000 dan akan dibahagiakan.
Bujuk rayu itu terus dilakukan oleh Muhammad Erik, sehingga membuat sang gadis luluh dan bersedia dinikahi.
"Ngakunya dijanjikan mau disenengin dan dikasih uang Rp 300.000," ucap Mr. Meski telah dinikahi, korban dan Muhammad Erik tidak pernah tinggal satu rumah.
Terduga pelaku hanya memanggil korban saat hendak menyalurkan hasratnya. Setelah itu dipulangkan.
Baca juga: Spesifikasi dan Harga HP Oppo A60 Terbaru, Diklaim Sebagai Ponsel Tahan Banting
Anehnya, Muhammad Erik tidak pernah menyetubuhi korban di rumahnya.
Ia menggunakan rumah seseorang berinisial V yang letaknya tidak jauh dari rumah Muhammad Erik.
Korban juga selalu dijemput oleh orang suruhan Muhammad Erik, berinisial M, saat dipanggil oleh Muhammad Erik.
Kini, baik V dan M kabarnya sudah diperiksa sebagai saksi oleh polisi.
"Jadi kalau anak saya mau ke sana pasti ada yang jemput terus ada yang ngantar pulang," ujarnya.
Tahu dilaporkan ke polisi
Muhammad Erik mengaku telah mengetahui bahwa dirinya dilaporkna oleh orang tua korban ke polisi.
Akan tetapi, ia enggan berkomentar lebih lanjut soal laporan terhadap dirinya.
Ia mengatakan telah menyerahkan sepenuhnya kepada kuasa hukum untuk memberikan penjelasan kepada publik.
Meski begitu, Muhammad Erik enggan menyebutkan siapa kuasa hukumnya. Kompas.com berusaha menelusuri siapa yang menjadi kuasa hukum ME. Informasinya, sang kuasa hukum tengah menunaikan ibadah haji dan tidak bisa dihubungi.
Jadi tersangka
Muhammad Erik kini telah ditetapkan menjadi tersangka.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kasatreskrim Lumajang AKP Ahmad Rohim melalui sambungan telepon, Jumat (18/6/2024).
"Sudah ditetapkan tersangka kemarin," kata Rohim, Jumat (28/6/2024), dikutip dari Kompas.com.
Kendati demkkian, polisi belum melakukan penahanan pada Erik.
Rohim mengatakan, pihaknya akan memanggil Erik.
"Belum (ditangkap), nanti kami panggil yang bersangkutan," tambahnya.
Sebelumnya, polisi memeriksa 6 orang yang berkaitan dengan kasus tersebut.
Rohim menyebut, korban dengan Muhammad Erik sebenarnya memiliki hubungan asmara.
Baca juga: CPNS SEGERA Dibuka, Berikut Alur Cara Mendaftar CPNS dan PPPK 2024, Buka Portal SSCASN
Namun, Muhammad Erik mengaku masih bujang kepada polisi.
"Hasil pemeriksaan kita, keduanya ini pacaran terus dinikah siri, tapi enggak tahu katanya bukan pakai madzhab Syafi'i seperti yang biasa digunakan orang Indonesia," jelas Rohim.
Perihal Muhammad Erik disebut sebagai pengasuh pondok pesantren, Rohim membantah hal tersebut.
Menurutnya, hasil pemeriksaan polisi dijelaskan Muhammad Erik hanya berstatus sebagai pengurus di pondok.
"Pemeriksaan kita, terlapor ini bukan pengasuh tapi hanya pengurus di sana," ungkapnya.
(*/Tribun Medan)
Baca juga: Anak 2 Tahun Meninggal saat Jalankan Operasi Bibir Sumbing di RS Mitra Sejati, Diduga Malapraktik
Baca juga: HEBOH Bayi Meninggal Beberapa Jam Usai Suntik 4 Jenis Vaksin, Tubuh Sempat Lemah,Kemenkes Buka Suara
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan