Saat itu, Jerni dan 2 temannya memasuki wilayah rumah dinas dengan melompati pagar.
"Kalau kronologi singkatnya, jadi kemarin itu ada 3 orang yang masuk ke halaman belakang detasemen,"terang Bonang Batuaji.
Ia melanjutkan, aksi Jerni yang memanjat pagar lantas kepergok oleh seorang personel yang keluar dari pintu.
Sementara 2 orang teman Jerni sudah berada di sebelah bangunan dekat dapur.
"Kebetulan salah satu prajurit TNI AU yang di detasemen keluar lewat pintu samping dan memergoki salah satu dari mereka sudah di dalam pagar. Ternyata bertiga, yang dua sudah berada di sebelah bangunan hampir masuk ke dapur," terang Bonang.
Bonang mengaku saat itu personel TNI AU sempat menegur Jerni dan temannya untuk keluar dari wilayah rumah dinas.
Namun karena teguran tidak diindahkan sehingga personel tersebut mengambil tindakan tegas dengan menembak Jerni menggunakan senapan angin.
"Sehingga ditegur, namun kelihatannya ada juga kendala bahasa, diusir, tapi sulit sehingga ada tindakan yang sedikit tegas untuk memaksa yang masuk segera keluar," ungkapnya.
(*/Tribun-medan.com)