Meski jalan Kabupaten namun semua harus aktif untuk mempertimbangkan dan mengutamakan bagaimana keselamatan pengguna jalan lain. Hal ini lantaran juga sudah terbentuk dari dulu forum lalulintas.
"Untuk sementara nanti melibatkan orang desa dan kecamatan dulu lah (untuk bagaimana bisa lebih aman masyarakat melintas). Kita juga sudah cek ke lokasi kita lihat ada juga tanaman ubi di situ mau kita tanyakan juga itu tanah siapa? Kalau punya PJKA (PT KAI) kenapa dikasih tanaman tinggi, kalau ubi rambat kan nggak tinggi dan tidak menghalangi pemandangan. Kalau rambu-rambu sudah ada juganya sebelumnya. Masalah ke hati-hatian kita aja yang tinggal di situ,"katanya.
Kasus kecelakaan maut di yang dialami oleh satu keluarga di sekitar lokasi menambah deretan panjang kasus kecelekaan di daerah tersebut.
Dari sekian banyak kecelakaan yang terjadi kejadian yang terakhir ini yang paling besar dan tragis.
Saat itu ada 6 orang yang jadi korban dengan status ayah dan lima orang anaknya.
Selain itu satu orang lagi berstatus ibu dalam kondisi luka-luka dan masih sekarat di rumah sakit.
Korban merupakan warga sekitar yang rumahnya hanya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.
(dra/tribun-medan.com)
Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan