“Gitu dengar ada warga tertembak, massa langsung berkerumun. Setelah itu, Ariandi dibawa warga ke RSPPB. Tapi nyawa Ariandi gak tertolong. Dia meninggal di perjalanan. Kalau pelaku warga langsung mengamankannya dan menyerahkannya ke Polsek Brandan,” ujar Riswan.
Kapolsek Pangkalan Brandan, AKP Irwanta Sembiring membenarkan kejadian tersebut.
"Ya benar, kejadiannya semalam. Pelaku sudah kita amankan. Motifnya menurut keterangan pelaku, korban mencampuri urusan rumah tangganya," ujar Irwanta.
Saat ini korban tengah menjalani otopsi di RS Bhayangkara Kota Medan.
Keterangan Kades dan Anak Korban
Kepala Desa Perlis, Junaidi menjelaskan jika pelaku berinsial Ah (43) yang tembak tetangganya dengan senapan angin hingga tewas, tak mempunyai pekerjaan alias pengangguran.
"Pelaku ini setau kami tidak ada kerjaannya," ujar Junaidi, Sabtu (17/8/2024).
Junaidi menambahkan, pelaku menghabisi nyawa korban bernama Ariandi (42) menggunakan senapan angin laras panjang.
"Kalau awal mula kejadiannya kami gak tau, karena kami ditelepon warga langsung kami ke lokasi kejadian," ujar Junaidi.
"Tiba-tiba korban sudah dibawa ke RS Pertamina Pangkalan Brandan. Dan polisi pada waktu itu langsung menyebrang ke Desa Perlis," sambungnya.
Pelaku sebelum diringkus polisi ternyata sempat melarikan diri. Namun upaya melarikan diri tersebut gagal di tangan warga.
"Pelaku sempat ditangkap warga, tapi lepas dia lari. Sempat nyemplung ke air, tapi tetap dapat ditangkap warga lagi," ujar Fitri Andayani anak Ariandi.
Fitri menjelaskan, aat ini bingung siapa yang menafkahi dirinya dan kedua adiknya pasca ayahnya tewas.
"Adik saya masih kecil, siapa lah yang mau menafkahinya. Tau lah Desa Perlis itu susah cari duit," ujar Fitri.
"Adik saya satu masih tiga tahun, dan satunya lagi masih SD kelas VI. Itu nangis aja adik saya," sambungnya.
Tak hanya itu, Fitri mengungkapkan jika ayahnya bernama Ariandi sempat ditembak pelaku berinisial Ah sebanyak dua kali menggunakan senapan angin.