TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Pecah tangis Fitri mengingat ayahnya tewas ditembak tetangga.
Fitri kini meratapi nasib adik-adiknya yang masih kecil.
Dikatakan Fitri, adiknya yang bungsu masih berusia 3 tahun, sementara satu lainnya masih kelas VI SD.
Baca juga: SEREM! Tegur Tetangga Ribut, Pria Paruh Baya Tewas Mengenaskan Ditembak Pakai Senapan Angin!
Ia pun bingung bagaimana akan bertahan hidup dengan adik-adiknya.
"Adik saya masih kecil, siapa lah yang mau menafkahinya. Tau lah Desa Perlis itu susah cari duit," ujar Fitri.
"Adik saya satu masih tiga tahun dan satunya lagi masih SD kelas VI. Itu nangis aja adik saya," sambungnya.
Fitri Andayani mengungkapkan jika ayahnya bernama Ariandi (42) sempat ditembak pelaku berinisial Ah (43) sebanyak dua kali menggunakan senapan angin.
Baca juga: KISAH Pilu Ati, TKW Asal Cianjur Meninggal di Dubai, Disiksa Majikan Hingga Matanya Sering Dicolok
Namun pada tembakan kedua, peluru tak mengenai tubuh Ariandi.
Hal ini diungkapkan Fitri saat menjelaskan kronologi dan pemicu hingga ayahnya tewas ditembak menggunakan senapan angin di Dusun I, Desa Perlis, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada Jumat (16/8/2024) malam.
"Mulanya awak tak tau ada kelahi. Tapi sebelumnya istri pelaku sudah berkelahi dengan tetangga belakang sejak siang sampai malam hari. Rumah dilempari dan ditendang-tendang. Jadi karena kondisinya adik saya lagi sakit, keluar lah ayah saya dari rumah, bilangi kalau anaknya lagi sakit, kenapa ribut-ribut," ujar Fitri, Sabtu (17/8/2024).
Lanjut Fitri, karena hal itu, alhasilnya berkelahi mulut ayahnya dengan pelaku.
"Saya tak ada, saya dengar dari emak yang bercerita. Kemudian pelaku bilang, tunggu aku pulang ambil tembak ya, kata pelaku. Mendengar itu, saya langsung lari pulang dari rumah kawan," ujar Fitri.
Dikira hanya gertakan, ternyata benar pelaku berinisial Ah membawa senapan angin ke rumah Ariandi.
"Gak lama betul-betul pelaku membawa tembak tadi. Saya bilang ke pelaku, kalau berani sama ayah saya, jangan pakai tembak, pakai tangan kosong. Saya bilang juga, kalau ayah saya mati, mau kau nafkahi saya dan adik-adik saya," ujar Fitri.
Selanjutnya, karena melihat pelaku sudah membawa senapan angin, Ariandi pun menyuruh pelaku menembak dirinya.