Dengan cepat, pelaku langsung menembak Ariandi tepat mengenai tubuhnya diantara leher dan bahu.
"Terus itulah, dilihat ayah saya dia sudah membawa tembak, itulah dibilang ayah saya, mau kali kau nembak aku, tembak lah. Langsung lah ditembak pelaku ayah saya. Dua kali dia nembak. Yang pertama kena diantara leher dan bahu dan yang kedua kali tak kena," ujar Fitri.
Baca juga: Medan Digifest 2024 Resmi Dibuka, Pj Gubernur: Digitalisasi Keuangan Berdampak pada Efisiensi
Fitri juga menambahkan, jika pelaku menembak ayah dengan senapan angin dengan jarak dekat.
"Dia (pelaku) nembaknya dari dekat. Masalah cuma ayah saya negur ribut-ribut tadi, pelaku tak senang," ujar Fitri.
Sementara itu, polisi beberkan luka yang dialami Ariandi (42) setelah tewas ditembak senapan angin.
"Kena tembak diantara leher dan bahu. Tapi kita tunggu lah hasil autopsinya," ujar Kapolsek Pangkalan Brandan, AKP Irwanta Sembiring, Sabtu (17/8/2024).
"Ditembak pakai senapan angin yang pakai tabung gas itu. Dan kalibernya agak tinggi itu. Babi aja ditembak mati," sambungnya.
Diketahui, warga Dusun I, Desa Perlis, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mendadak heboh.
Pasalnya seorang warga bernama Ariandi (42) tewas ditembak oleh senapan angin, pada Jumat (16/8/2024) malam. Adapun pelaku berinsial Ah (43).
Ariandi sempat dibawa ke RS Pertamina Pangkalan Brandan (RSPPB), untuk mendapatkan pertolongan medis.
Namun naas nyawa Ariandi tidak dapat tertolong lagi.
“Awalnya, korban menegur pelaku yang sedang buat keributan karena istrinya cekcok dengan seseorang. Karena, anak Ariandi yang sedang sakit, terganggu dengan ribut itu,” ujar Riswan warga sekitar.
Tak hanya itu, Ariandi dan pelaku sempat cekcok. Karena terpancing emosi, pelaku kemudian mengancam akan menembak korban.
Berselang sekitar satu jam, pelaku menembakkan senapannya ke arah Ariandi.
Baca juga: SOSOK Ah Pria yang Tembak Tetangganya Hingga Tewas di Langkat, tak Terima Ditegur, Sempat Coba Kabur
“Gitu dengar ada warga tertembak, massa langsung berkerumun. Setelah itu, Ariandi dibawa warga ke RSPPB. Tapi nyawa Ariandi gak tertolong. Dia meninggal di perjalanan. Kalau pelaku warga langsung mengamankannya dan menyerahkannya ke Polsek Brandan,” ujar Riswan.