"Bayangkan babagaimana seorang ibu menjaga merawat anaknya, menyekolahkan, dan menjadikan anaknya yang beriman, bertakwa. Jadi, menjadi wali kota itu bukan hanya duduk dikursi empuk. Tetapi harus menjadi menjaga kenyamanan, keamanan, di kota ini," Pak Uda.
Anggota DPRD Sumut ini menambahkan, tak boleh pura-pura peka ketika rakyat mengalami kemalingan, generasi muda menjadi geng motor, dan menjadi begal.
"Uang yang dikasih negara ke wali kota dengan DPRD, digunakan sebaik-baiknya. Kasih makan rakyat dengan cukup, sekolahkan bagi yang tidak mampu, dan rawat kesehatannya dengan baik bagi yang tidak mampu," ujar Pak Uda.
Kemudian, Pak Uda juga menyinggung soal nasi pasien di RSUD Djoelham Kota Binjai yang disebutnya macam muntah kucing.
"Saya berjanji apabila kami dipercaya dengan Mas Hendro, apa yang dimakan Zainuddin Purba dan Hendro Susanto, itu juga yang dimakan saudara-saudara kita yang di rumah sakit. Jangan kita makan enak, saudara kita yang sedang sakit makan muntahan kucing," ujar Pak Uda.
Begitu juga soal lapangan kerja baru. Zainuddin Purba-Hendro Susanto mengaku sudah mendengar aspirasi emak-emak di Kota Binjai.
"Percayakan kepada Zainuddin Purba-Hendro Susanto, lapagan kerja baru akan kita peroleh," tutupnya.
Perlu diketahui, Bapaslon Zainuddin Purba-Hendro Susanto didukung dua Partai Politik untuk menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Binjai.
Adapun kedua partai itu, Partai Golkar dan PKS.
(cr23/tribun-medan.com)