"Saya sempat merasa ada firasat," kata Ismed dikutip dari Tribun Jambi.
Betapa tidak, tiba-tiba saja ada seekor burung yang masuk ke dalam rumahnya.
Baca juga: Rutin Seminggu Sekali, Lapas Barus Gelar Latihan Membaca Al-Quran Bagi Warga Binaan
"Burung masuk ke rumah kemudian pergi lagi," katanya.
Ismed Kaisar semakin was-was setelah membaca pesan dari Resti Widia.
"Almarhumah juga sempat menghubungi keluarga di Banten dan menyampaikan bahwa ia merasa terancam," kata Ismed Kaisar.
Kapolsek Jambi Selatan, AKP Suwondo, mengatakan saat ditemukan tubuh korban dalam kondisi tangan diikat di belakang.
"Kondisi tangan terikat ke belakang," ujarnya.
Suwondo mengatakan korban merupakan seorang perantau yang sudah menetap di Jambi, tercatat sebagai warga Jelutung, Kota Jambi.
"Identitas korban Resti Widi (30), asli Subang, Jawa Barat," ujarnya.
Polisi masih melakukan penyelidikan, karena perempuan malang tersebut diduga kuat menjadi korban pembunuhan.
"Perempuan yang ditemukan dalam lemari itu diduga korban pembunuhan," katanya.
"Ini masih penyelidikan," lanjut Suwondo.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jambi, Muhamad Aulia Nasution, mengatakan teman korban semakin curiga melihat pintu kamar terkunci dari luar dan ada bekas congkelan.
Baca juga: Rutin Seminggu Sekali, Lapas Barus Gelar Latihan Membaca Al-Quran Bagi Warga Binaan
"Jadi teman-teman korban sempat mencari tau keberadaan korban dengan cara berkomunikasi lewat handphone namun karena handphone korban tidak aktif, teman korbanpun merasa ada yang aneh sehingga mencari tau sampai ke kosan korban," paparnya, Kamis (26/9/2024), dikutip dari TribunJambi.com.
Menurut keterangan temannya, kata Aulia, Resti sempat komunikasi hendak balik kampung halaman. Tapi saat teman korban hendak komunikasi lagi, ponsel sudah tidak pernah aktif lagi.