"Rudi duduk di situ (depan rumahnya). Dia sudah menunggu momen itu, kalau menurut saya gitu, untuk bisa melakukan pembunuhan. Setelah saya pergi dari rumah, saya antar abangnya (azriel),"katanya.
Setelah mengantar Azriel ke sekolah menumpangi mobil yang sekaligus dipakai untuk taksi online, rupanya pesanan dari pelanggan masuk.
Lantas, dia langsung menjemput pemesan taksi dan mengantar ke tujuan.
Belum lagi sampai ke tujuan penumpang, handphone Rinaldi berdering, masuk telepon dari tetangganya.
Dia disuruh kembali ke rumah secepatnya karena dibilang, anaknya mengalami kecelakaan.
Seketika, Rinaldi langsung menginjak pedal gas mobilnya dan melaju kencang ke rumahnya.
Di perjalanan, dia kembali mendapat telepon kalau tiga anaknya sudah dibawa ke RS Mitra Medika Tembung.
Di rumah sakit dia melihat kondisi anaknya begitu memprihatinkan. Mereka mengalami luka robek di bagian perutnya hingga usus terburai.
"Saya ngebut, rupanya anak ini kondisinya bukan kecelakaan, itu tiga anak sengaja mau dibunuh."
Dari informasi yang didapat Rinaldi dan menjadi dugaan kuatnya, tiga anaknya ditusuk, lalu dirobek perutnya hanya berselang 3 menit setelah dia keluar dari rumah mengantar anak pertamanya dan meninggalkan tiga anaknya di dalam rumah.
Saat itu, Natan keluar dari rumah berjalan kaki membeli jajanan di kios yang berjarak sekitar 15 meter dari rumahnya. Kemudian disusul kedua adiknya Owen (4) dan Daren Simarmata (2).
Dari belakang, Rudi Sihaloho mengejar Natan sambil membawa pisau, lalu menusuknya.
Usai menusuk Natan, karena melihat Owen dan Daren, Rudi juga menusuk keduanya yang berjarak kurang lebih 7 meter dari Natan terkapar.
"Jadi karena dua kecil ini umur 2-3 tahun, karena duduk manis di situ, karena dia lihat itu anakku juga, dihabisi dia. Jadi tiga lah yang dia lakukan untuk pembunuhan berencana ini."
Rinaldi menerangkan, ketika dia dalam perjalanan pulang ke rumah setelah dapat kabar anaknya kecelakaan sempat melihat pelaku pembunuhan anaknya mengayuh sepeda sendirian, memakai jaket.