TRIBUN-MEDAN.COM,- Suhartina Bohari, Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Maros yang juga dikenal sebagai Wakil Bupati Maros diancam akan dipenjarakan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Pasalnya, Suhartina Bohari dinyatakan positif menggunakan narkoba.
BNN Sulawesi Selatan mengaku sudah berupaya memanggil Suhartina Bohari secara layak untuk direhabilitasi.
Namun yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan BNN tersebut.
Sehingga, Kepala BNNP Sulawesi Selatan Brigjen Budi Sajidin mengancam akan memenjarakan Suhartina Bohari, jika terbukti terlibat dalam jaringan peredaran narkoba.
"Kita sudah undang rehab, karena tanggung jawab kita adalah mengobati. Tolong sampaikan ke beliau, baik-baik, kita obati ya," kata Brigjen Budi Sajidin, dikutip dari Tribunnews.com.
"Kalau dia jaringan, kita proses hukum. Kalau dia korban, kita lakukan rehabilitasi. Kalau jaringannya terungkap dan ternyata ada, maka proses hukumnya lanjut," tegas Budi.
Sementara itu, akibat dinyatakan positif narkoba, Suhartina Bohari gagal ikut Pilkada 2024.
KPU Maros menyatakan bahwa Suhartina Baros Tidak Memenuhi Syarat (TMS) kesehatan maju Pilkada Maros 2024.
Karena putusan itu, Suhartina yang sejak awal akan mendampingi Chaidir Syam untuk maju di periode kedua kemudian melakukan pemeriksaan kesehatan di Badan Narkotika Nasional (BNN) DKI Jakarta.
Namun, isu Suhartina Bohari menggunakan narkoba sempat dibantah.
Suhartina mengaku cuma mengonsumsi obat tidur saja.
“Dalam enam bulan terakhir rumah tangga saya agak melow makanya dari sisi kesehatan tidur saya agak terganggu, makanya saya mengkonsumsi obat tidur,” katanya.
Ia mengakui sudah empat bulan ia mengonsumsi obat tidur.
“Saya mengkonsumsi obat tidur dalam empat bulan terakhir ini, tiga hari sekali saya minum, ketika besoknya ada acara penting, supaya saya kembali segar,” imbuhnya.
Penggunaan obat tidur pun kata dia sesuai dengan resep dokter.
Baca juga: Sosok Apollo Quiboloy, Pendeta Anak Tuhan Buronan FBI Kasus Pelecehan Anak dan Perdagangan Manusia
“Obat tidur saya dapat dari kepala rumah sakit dr La Palaloi, dokter Sinar, ada juga dari Kepala Dinas Kesehatan, obat Rhinos saya minum sehari sebelum deklarasi,” akunya.
Makanya sebelum pemeriksaan kesehatan di RSUP Unhas, Suhartina sempat mengakui dirinya mengonsumsi obat tersebut dalam seminggu terakhir.
“Saya sampaikan ke BNN, kalau saya sempat diinfus obat tidur sampai 10 jam,” imbuhnya.
Ketua DPD II Golkar Maros itu mengaku mengetahui dirinya TMS di hari Sabtu, 7 September 2024.
“Waktu itu saya di Jakarta bersama Bupati. Sabtu pagi saya terima pemberitaan kalau saya TMS, yang terima dari KPU itu LO dan Muhammad Danial (Anggota DPRD Maros Partai Golkar),” jelasnya.
Baca juga: Sosok dr Yan Wisnu Prajoko, Dekan FK Undip yang Dicopot dari RS Kariadi Minta Maaf Kasus Perundungan
Maka dari itu, lanjut Suhartina, keberadaannya di Jakarta bukan untuk melarikan diri dari masalah, namun memang sedang menghadiri acara.
“Di Jakarta bukan untuk melarikan diri, tapi saya berangkat bersama dua asisten dan dua anak saya, saya sedang perjalan dinas untuk ulang tahun perhubungan,” ungkapnya.
Perempuan berlatar belakang pengusaha itupun mengaku kaget dengan menculnya zat adiktif dari hasil pemeriksaannya di RSUP Unhas.
Karena alasan itu, Suhartina Baros kemudian memeriksakan diri ke BNN DKI Jakarta.
Surat keterangan hasil pemeriksaan narkotika Suhartina dengan hasil negatif sempat beredar di media sosial.
Ada dua dokter pemeriksa dalam surat itu, yakni dr Ruth Adrian Melany dan Dwicahyanti Utama.
Baca juga: Profil Ahmad Riza Patria, Politisi Gerindra yang Bakal Jadi Ketua Timses Ridwan Kamil-Suswono
Hasilnya, mereka menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda Suhartina menggunakan narkotika.
Saat ini Suhartina pun mengaku telah menerima hasil tersebut, dan akan menghabiskan masa jabatannya sebagai wakil bupati.
“Sampai Februari mendatang, sampai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati yang baru, jadi masih ada sisa waktu untuk berkarya bagi Maros,” tuturnya.
Profil Suhartina Baros
Mengutip Wikipedia, Suhartina Baros lahir dengan nama Suhartina pada tanggal 13 Juli 1981 di Maros, Sulawesi Selatan.
Ayahnya, Haji Bohari, dan ibunya Hajjah Salmiah.
Pada tahun 1989, Suhartina memperoleh pendidikan awalnya dengan digembleng pengetahuan agama di SD No. 77 Muhammadiyah Indonesia Maros.
Baca juga: Profil Teguh Setyabudi, Dirjen Dukcapil Kemendagri Paling Banyak Dapat Dukungan Jadi Pj Gubernur DKI
Kemudian tahun 1996 Suhartina melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 3 Baju Bodoa Maros.
Tahun 2000 dia melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Rama Sejahtera Maros
Tiga tahun setelahnya, ia menempuh pendidikan tinggi pada tahun 2003 mengambil Program Studi Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin, Makassar dan berhasil memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.
Selepas tamat S1, ia sempat melanjutkan S2 dengan Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.
Namun studi tersebut tidak diselesaikannya.
Baca juga: Profil Komjen Tomsi Tohir, Irjen Kemendagri yang Diusulkan Sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta
Suhartina Bohari menikah dengan Andi Baso Arman, Kepala Dinas Kominfo-SP Kabupaten Maros di rumah jabatan Wakil Bupati Maros pada 17 Juli 2023.
Bupati Maros Chaidir Syam dan Ketua DPRD Maros Andi Patarai Amir menjadi saksi pernikahan mereka.
Pernikahan tersebut merupakan pernikahan ketiga bagi Suhartina Bohari dan yang kedua bagi Andi Baso Arman.
Dari pernikahan sebelumnya, Suhartina Bohari dikaruniai tujuh anak masing-masing bersama Rosidin dikaruniai tiga anak dan Suhartina Bohari bersama Hasrul Abdul Rajab dikaruniai empat anak.
Sementara Andi Baso Arman dikaruniai dua anak dari istri sebelumnya.
Baca juga: Profil Heru Budi Hartono, Pria Kelahiran Sumut yang tak Diusulkan Lagi Jadi Pj Gubernur DKI Jakarta
Karier Politik
Suhartina Bohari menjabat Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Reformasi (PPP Reformasi) Kabupaten Maros sejak 1997 hingga 2001.
Kemudian dia menjabat Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Cabang Partai Bintang Reformasi Kabupaten Maros sejak 2003 hingga 2008.
Selanjutnya dia menjabat Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Bintang Reformasi Kabupaten Maros sejak 2008 hingga 2011.
Tahun 2009, dia terpilih dan mulai menjabat sebagai Anggota DPRD Maros hingga 2013.
Baca juga: Profil Fadhil Rahmi, Calon Wakil Gubernur Aceh Gantikan Almarhum Tu Sop Lulusan Kairo Mesir
Tahun 2013, dia mengundurkan diri sebagai legislator Maros dari partai PBR dan beralih ke Partai Amanat Nasional setelah Partai Bintang Reformasi melebur ke Partai Gerakan Indonesia Raya pada Februari 2011.
Di PAN Kabupaten Maros, dia menjabat Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah sejak 2013 hingga 2018 dan Wakil Sekretaris Jenderal DPD sejak 2018 hingga 2021.
Tahun 2014, dia terpilih kembali dan mulai menjabat sebagai Anggota DPRD Maros hingga 2019.
Tahun 2019, dia sempat mengikuti kontestasi Pemilihan Umum Legislatif DPR RI Dapil Sulsel II, namun suara yang diperolehnya belum cukup.
Pada 2020, dia mengikuti kontestasi Pilkada Maros, Suhartina Bohari berpasangan dengan Chaidir Syam sebagai Bupati Maros.
Dengan kemenangan yang diraih oleh Chaidir Syam sebagai Bupati Maros periode 2021–2024, secara otomatis Suhartina Bohari juga berhasil meraih jabatan sebagai Wakil Bupati Maros.
Selanjutnya, dia beralih ke Partai Golkar Kabupaten Maros dan dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah II Partai Golkar Kabupaten Maros untuk Periode 2021–2026.
Riwayat Pendidikan
- SD No. 77 Muhammadiyah Indonesia Maros (sekarang bernama SD Muhammadiyah 2 Maros) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (1989–1996)
- SMP Negeri 3 Baju Bodoa (sekarang bernama SMP Negeri 11 Maros Baru) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (1996–1999)
- SMA Rama Sejahtera di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (2000–2003)
- S1 Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (2003–2006)
- S2 Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (tidak selesai)
- S2 Ilmu Komunikasi, Universitas Fajar (–2024)
Riwayat Pekerjaan
Direktur Utama PT. Suzuki Maros (1997–2001)
Riwayat Karier Politik
- Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Reformasi Kabupaten Maros (1997–2001)
- Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Cabang PBR Kabupaten Maros (2003–2008)
- Ketua Dewan Pimpinan Cabang PBR Kabupaten Maros (2008–2013)
- Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah PAN Kabupaten Maros (2013–2018)
- Wakil Sekretaris Jenderal DPD PAN Kabupaten Maros (2018–2021)
- Anggota DPRD Maros sebagai anggota di Badan Anggaran dan Komisi II (2009–2013)
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maros 2014-2019[1]
- Wakil Bupati Maros (2021–2024)
- Ketua Dewan Pimpinan Daerah II Partai Golkar Kabupaten Maros Periode 2021–2026
Riwayat Organisasi
- Ketua Kelompok Kerja persiapan kedatangan Tim Asesor UNESCO Global Geopark (2021–2022)
- Ketua Kontingen Maros pada Ajang Porprov Sulsel XVII
- Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Maros Periode 2021–2026
- Bunda Literasi Kabupaten Maros Periode 2022-2024
- Sekretaris MPO Pemuda Pancasila (2019–sekarang)
- Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hj. Haniah (2020–sekarang)
- Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Maros (TBA-sekarang)
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan