Sebelumnya beredar kabar jika pria yang digigit bernama Baco Daeng Rani adalah orang yang meyakini buaya tersebut sebagai jelmaan neneknya.
Saat kejadian, pria tersebut mengaku sebagai keluarga buaya, yang kemudian viral di media sosial Instagram.
Namun kabar tersebut ternyata salah.
Baco Daeng Rani adalah pawang buaya yang diminta oleh keluarga tersebut untuk berkomunikasi dengan jelmaan nenek keluarga tersebut.
Buaya tersebut ditemukan saat banjir melanda Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Pada Senin, 17 Februari 2025, setelah memberikan sajen atau sesaji, Baco Daeng Rani mengelus buaya tersebut dengan maksud membujuk buaya pulang ke keluarganya.
Namun, tiba-tiba buaya tersebut menggigit Baco Daeng Rani dan membanting tubuhnya ke kolam.
"Korban mengalami patah tulang lengan kanan sebanyak tiga bagian dan robek pada lengan kanan," kata Kapolsek Parangloe, AKP Muh Azhar, Selasa (18/2/2025).
Namun biaya operasi mencapai Rp40 juta.
Tidak hanya itu, kecerobohan Baco Daeng Rani juga tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
"Curhat orang terdekat korban: Kuperjelas di ini korban cuman dipanggil jadi pawang buaya sama ini keluarganya nenek buaya bukan dia yang mengaku jadi keluarga, korban ini cuman mau membantu.
Bagi semua orang yang merasa keluarganya itu buaya tanggung jawab maki, kacat ki orang tangannya gara-gara keinginan ta jemput nenekta padahal aman ji di sana...
Luka begini tidak ditanggung BPJS, muncul mki keluarganya nenek buaya tanggung jawab lahh... tangannya ini korban dia pake juga buat cari sesuap nasi kasian... mengerti ki juga kasian orang tidak berpunya tonji ini yg jadi korban baru dimintaki 40 JT" kata tetangga Baco, melansir Tribun Jateng.
Melansir Tribun Timur, keluarga korban, Rusdi mengatakan, pasca kejadian Baco langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Yapika.
Sesampainya di RS, kata dia, dokter mengatakan tidak bisa ditangani di RS Yapika karena adanya gangguan tulang atau tulangnya patah.