"Enggak setiap hari tapi tergantung arah angin, mungkin warga di sini belum terbiasa," ujarnya saat diwawancarai Kompas.com di lokasi.
Meskipun tidak setiap hari tercium, Ali mengaku tetap merasa terganggu dengan keberadaan bau tersebut.
"Sampah mah tetap bau, ya, aslinya terganggu," tambahnya.
Ia juga menekankan, area perumahan JGC adalah yang paling merasakan dampak dari bau sampah tersebut.
Adapun RDF Plant Rorotan dirancang untuk mengolah sekitar 2.500 ton sampah per hari, atau setara dengan 30 persen dari total sampah di Jakarta.
Fasilitas ini menggunakan teknologi RDF, yang mengubah sampah menjadi bahan bakar alternatif, salah satunya untuk industri semen.
Gubernur Jakarta Pramono Anung disebut akan meresmikan fasilitas pengolahan sampah RDF Rorotan pada April 2025.