TRIBUN-MEDAN.com - Pilu papa muda di Palembang tewas saat cari belut.
Tangis ibu korban pecah, apalagi ia mengingat bak ada firasat sebelum kepergian anaknya itu.
Perjuangan ayah satu anak itu keluar malam-malam mencari belut berakhir tragis.
Baca juga: Profil Irjen Rosyanto Yudha Hermawan, Kapolda Kalsel Akpol 1992 Berpengalaman di Bidang Reserse
Duka yang begitu dalam menyelimuti hati Sumarni (42), seorang ibu yang kehilangan putra tercintanya dalam tragedi mengerikan.
Pria muda bernama Dwi Anton Wijaya (20) itu tewas tersetrum alat pencari ikan saat mencari belut di tengah sawah Jalan Lettu Karim Kadir, Gandus, Kota Palembang pada Minggu (25/5/2025).
Dari kesaksian Sumarni, terkuak bahwa Dwi bukan hanya seorang anak, tapi juga seorang suami dan ayah dari seorang balita berusia 2 tahun.
Baca juga: DUDUK Perkara Suporter Persib Bandung Diduga Pukul Dosen Saat Konvoi, Bakal Dilaporkan ke Polisi
Dengan penuh harap, Dwi yang bekerja serabutan itu keluar malam-malam, berjuang mencari belut di sawah untuk dijual di pasar, demi memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya.
Namun takdir berkata lain.
Upaya keras dan pengorbanannya harus terhenti tragis saat jasadnya ditemukan tak bernyawa, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya.
Mengetahui anaknya tewas, Sumarmi terkulai lemas dan nyaris pingsan saat dibopong warga dari tengah sawah menuju ambulans yang membawa jasad anaknya.
Sumarmi pun ikut di dalam ambulans dan menemani jasad anaknya sampai di rumah sakit Bhayangkara.
Ibu tiga orang anak itu hanya bisa menangis dan raut wajah sedih yang tak bisa disembunyikan ketika putranya meninggal dunia.
Sumarmi mengungkapkan sebelum Dwi Anton Wijaya (20) ditemukan tewas di tengah sawah Jalan Lettu Karim Kadir, Gandus, keluarga sudah merasakan firasat yang tak baik, karena alat setrum rusak sebelum dibawa pergi mencari belut dan ikan.
Baca juga: LIGA ITALIA - Kemenangan AS Roma Sia-sia, Juventus Lolos Liga Champions, Venezia Degradasi
"Semalam itu pergi jam 11 malam diantar ayahnya. Alat setrumnya itu sempat tidak nyala sebelum dibawa pergi, sudah kami ingatkan lebih baik tidak usah.
Tapi dia tetap pergi sama anak adik saya diantar sama suami," kata Sumarmi saat di rumah sakit Bhayangkara.