Berita Viral

TERKUAK Motif Uray Abadi Bunuh Bayi 2 Tahun Tetangganya, Mayat Korban Ditemukan Setelah 3 Hari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KASUS RAFA FAUZAN - AB pria pelaku hilangnya balita Rafa Fauzan di Singkawang saat digiring ke Mapolres Singkawang pada Sabtu 14 Juni 2025 malam.

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus kematian Rafa Fauzan bayi 2 tahun di Singkawang, Kalimantan Barat akhirnya terkuak. 

Mayat Rafa Fauzan ditemukan pada Rabu (13/5/2025). Rafa sempat hilang sejak 10 Juni 2025. 

Ia hilang dalam pengawasan pengasuhnya. 

Namun semua terkuak, bahwa pelaku pembunuhan Rafa Fauzan merupakan tetangga korban bernama Uray Abadi. 

Korban dan pelaku tinggal di Jalan RA Kartini, Gg Kapas, Kelurahan Sekip Lama, Singkawang Tengah.

Sementara lokasi penemuan jenazah Rafa Fauzan di Masjid Jami Husnul Khatimah, Jalan Veteran, Kelurahan Sekip Lama, Singkawang Tengah, Kalbar.

Pelaku Uray Abadi ditangkap pada Sabtu (14/6/2025) malam. 

Untuk motif terduga pelaku melakukan aksinya adalah sakit hati dengan pengasuh korban, sehingga ia nekat agar pengasuh tersebut dimarahi.

Pelaku Ditangkap Saat Bersepeda 

Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu mengungkapkan, penangkapan bermula dari hasil analisa CCTV di sejumlah titik yang mengarah kepada gerak-gerik mencurigakan dari tersangka. 

"Sekitar pukul 9 pagi, hasil analisa CCTV kami sudah mengarah ke seseorang berinisial AB. Dari situ, tim mulai melakukan pencarian, meski sempat mengalami beberapa kendala,” ujarnya saat diwawancarai pada Minggu 15 Juni 2025.

Tersangka akhirnya dibekuk saat mengendarai sepeda yang diduga digunakan saat melakukan aksi pembuangan jenazah bayi. 

Menurut pengakuannya, sepeda tersebut juga digunakan saat membawa jenazah dari rumah ke lokasi pembuangan. 

Saat penangkapan, tersangka tidak melakukan perlawanan dan langsung mengakui perbuatannya.

"Tim kami berhasil membengkukkan pelaku yang saat itu mengendari sepeda untuk membawa atau melakukan pelarian ini," ucap Deddi. 

Terkait beredarnya informasi soal keterlibatan alat seperti celurit atau arit, AKP Deddi menegaskan hal tersebut tidak benar. 

"Arit dan alat-alat lainnya tidak terkait dalam kasus ini. Tersangka mengaku melakukan semua aksinya dengan tangan kosong,” tegasnya.

Pengasuh Tak Terlibat

Isu yang sempat beredar luas di media sosial terkait keterlibatan pengasuh dalam kasus hilangnya Rafa Fauzan balita 1 tahun 11 bulan akhirnya ditepis tegas oleh pihak kepolisian. 

Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, memastikan pelaku yang berinisial AB bertindak sendirian, tanpa bantuan atau keterlibatan pihak lain.

“Beberapa hari setelah kejadian, memang banyak spekulasi bermunculan di media sosial. Ada yang menyebut pelaku sudah ditangkap, bahkan menuduh pengasuh sebagai pelakunya. Saya tegaskan itu tidak benar,” ujarnya, saat diwawancarai pada Minggu 15 Juni 2025.

Ia menambahkan berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengumpulan barang bukti, pelaku melakukan aksi tersebut dengan tangan kosong, tanpa menggunakan alat bantu seperti yang banyak diduga sebelumnya. 

Isu tentang penggunaan alat seperti benda tajam juga dibantah karena tidak ditemukan bukti keterkaitan.

Dari hasil pemeriksaan maraton yang dilakukan sejak malam hingga dini hari, tersangka mengaku melakukan aksinya karena sakit hati terhadap pengasuh anak korban. 

Tersangka merasa tersinggung oleh ucapan pengasuh dan berasumsi jika anak hilang, maka pengasuh akan disalahkan oleh orang tua korban.

Namun demikian, polisi menegaskan pengasuh dan keluarga korban tidak memiliki kaitan apapun dengan peristiwa tersebut. 

Semua tudingan terhadap pihak pengasuh dinyatakan tidak berdasar dan dibantah dengan bukti konkret hasil penyidikan.

“Saya mohon maaf atas kegaduhan yang terjadi di masyarakat akibat informasi yang tidak benar. Kami pastikan, pelaku dalam kasus ini adalah tunggal,” pungkasnya. 

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Berita Terkini