Setelah menerima pesan teror, kementerian perhubungan mengaktifkan penanganan darurat, emergency operation center (EOC), yang mana pesawat harus mendarat di bandara Internasional Kualanamu.
Kemudian pihak bandara menghubungi Polda Sumut, TNI Angkatan Udara dan TNI Angkatan Darat untuk pengamanan.
Setelah pesawat tiba, seluruh jemaah haji asal Depok dan Bekasi dievakuasi ke ruang tunggu tanpa membawa barang bawaan.
"Kemudian langkah-langkahnya sesuai job masing-masing dan pesawat setelah menurunkan seluruh penumpang tanpa membawa apapun, mereka diamankan ke suatu tempat sehingga mereka bisa ditangani lebih lanjut dari segi imigrasi dan yang lain-lain. Lain-lain apa, misalnya kebutuhan baju dan sebagainya dipenuhi."
Setelah penumpang dievakuasi, pesawat dipindahkan ke area isolasi, dan tim gabungan memeriksa pesawat ada tidaknya bom yang dimaksud.
Berjam-jam diperiksa, sejauh ini pesawat dinyatakan aman atau steril dari bom.
"Setelah itu, tim gabungan Jihandak turun dengan pakaian lengkap mengamankan semua seluruh bagian pesawat. Sampai saat ini belum didapatkan dan ancaman bom tadi."
Untuk penumpang dan seluruh kru pesawat sudah dipindahkan ke hotel tak jauh dari bandara.
Mereka dievakuasi tanpa membawa barang bawaan karena masih diperiksa.
Sedangkan untuk seluruh barang bawaan 442 penumpang masih diperiksa satu persatu.
"Dan sekarang mereka masih bekerja teman-teman Polri masih di lapangan bekerja yang sudah clear baru pesawatnya.''
''Nanti atas izin dari teman-teman Polda kemudian Lanud dicek ulang lagi setelah itu diserahkan oleh teman-teman operasional, nanti yang menyerahkan Pak Pangdam dan Kapolda itu secara seremonial karena ini menyangkut internasional."
Tahu Ada Ancaman Bom dari Medsos
Otong Zailani salah satu penumpang pesawat Saudi Arabian menceritakan bagaimana mereka dievakuasi dan keluar dari dalam pesawat setelah mendarat darurat di Bandara Kualanamu karena ada ancaman bom, Selasa (17/6/2025).
Warga Depok ini menyebut sampai mereka ditempatkan di hotel sore hari tidak ada disampaikan secara langsung kepada mereka apa yang sebenarnya terjadi. Ia tahu kondisi sebenarnya setelah melihat media sosial dari handphone.
"Disampaikan sama kru kalau kita akan mendarat darurat tapi nggak ada dikasih tau karena apa. Kemudian kita langsung dievakuasi dijaga dengan ketat diterima dengan baik langsung di tempatkan di ruang tunggu yang nyaman," ujar Otong.