TRIBUN-MEDAN.COM,- Rafa Ramadhani Suwondho (12), bocah asal Desa Bukur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah yang sempat digigit ular weling meninggal dunia.
Rafa meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RSUP Dr Kariadi pada Minggu (20/7/2025).
Kasus digigit ular weling di Indonesia sebenarnya sudah beberapa kali terjadi.
Beberapa korbannya dinyatakan meninggal dunia akibat serangan racun dari gigitan ular berbisa tersebut.
Baca juga: SOSOK Rafa Siswa SD Sebulan Belum Sadar Setelah Digigit Ular Weling, 3 Dokter Spesialis Dikerahkan
Berdasarkan artikel yang dipublikasikan pada November 2019 di owlcation.com, ular weling menduduki urutan kedua sebagai ular paling mematikan di dunia.
Posisi pertama diisi Belcher's Sea Snake atau Hydrophis belcheri.
Ular yang dimaksud mematikan berbeda dengan ular paling beracun.
Urutan tersebut dibuat berdasarkan fatalnya racun ular mempengaruhi manusia saat tidak ada antivenom.
Rata-rata waktu kematian setelah tergigit dan dampak bisa ular juga menjadi pertimbangan dalam mengurutkan ular tersebut.
Racun Ular Weling
Racun yang terkandung dalam gigitan ular weling (Bungarus candidus) adalah neurotoksin yang menyerang sistem saraf pusat.
Racun ini berpotensi menyebabkan kelumpuhan otot, termasuk otot pernapasan, yang jika tidak segera ditangani bisa berakibat fatal bahkan kematian.
Baca juga: Dipatuk Ular Berbisa 2 Kali, Pria Ini Balik Menggigit Ular 3 Kali hingga Tewas, Ini Alasannya
Dari berbagai jurnal yang ada, racun ular weling dilaporkan 15 kali lebih kuat dibandingkan racun ular kobra biasa.
LD50 (dosis mematikan) pada tikus mencit bisa sangat rendah, antara 0.06 hingga 0.23 mikrogram per gram berat badan mencit, menunjukkan racun ini sangat kuat.
Ketika seseorang digigit ular weling, gejala yang umum terjadi biasanya mual, muntah, pusing, sakit kepala, diare, kelumpuhan otot, kesulitan bernapas, kejang, hingga kehilangan kesadaran dan koma.
Gejala dapat muncul dalam waktu singkat, dan kematian bisa terjadi dalam 12-24 jam setelah gigitan tanpa pengobatan yang tepat.
Karena sangat mematikan, ular ini punya julukan ular lima langkah.
Baca juga: Anda Digigit Ular Beracun? Begini Tips dari Ahli Toxicology dalam Menanganinya
Sebab, ketika ada yang digigit ular ini, korbannya hanya mampu berjalan beberapa langkah setelah digigit sebelum kehilangan nyawa.
Melansir owlcation.com, ular weling memiliki rata-rata panjang 3,6 feet atau setara 1 meter.
Ular weling ditemukan di Thailand dan beberapa wilayah di Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Ular weling atau blue krait termasuk yang memiliki bisa mematikan dalam kelompok ular keluarga elapid.
Hewan melata tersebut berpola belang-belang.
Warnanya hitam kebiruan dan putih kekuningan.
Mangsa ular weling adalah tikus, reptil, dan ular lainnya, termasuk sesamanya.
Baca juga: Musim Hujan, Rumah Warga di Kota Siantar Sering Didatangi Ular Berbisa
Berdasarkan penelitian terkini, ular weling menyukai tempat seperti lapangan, lubang, bahkan rumah.
Tempat tersebut akan dijadikan habitatnya.
Selain itu, ular weling pun menyukai tempat yang dekat dengan sumber air, seperti sungai, sawah, danau, dan kolam.
Biasanya ular weling berburu atau aktif di malam hari.
6 Hal yang Patut Diperhatikan Ketika Digigit Ular Weling
Jika Anda digigit ular weling, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memberi pertolongan pertama yang tepat untuk memperlambat penyebaran racun dan menjaga kondisi korban sebelum dibawa ke fasilitas medis.
Berikut prosedur yang harus dilakukan:
1.Tenangkan korban dan buat korban beristirahat agar tidak banyak bergerak.
Panik dan gerakan berlebih dapat mempercepat penyebaran racun ular ke seluruh tubuh.
2. Letakkan bagian tubuh yang tergigit di posisi lebih rendah dari jantung untuk mengurangi aliran racun ke organ vital.
Baca juga: Dipatuk Ular Berbisa 2 Kali, Pria Ini Balik Menggigit Ular 3 Kali hingga Tewas, Ini Alasannya
3. Imobilisasi bagian tubuh yang tergigit dengan cara membidaikan atau membalut menggunakan benda keras seperti kayu, kardus, atau bambu agar area gigitan tidak bergerak sama sekali.
Ini penting untuk memperlambat penyebaran bisa.
4. Bersihkan luka gigitan dengan kain bersih, jangan menggosok, jangan mengiris, dan jangan mencoba menghisap bisa ular dari luka.
Juga hindari pemberian kompres es atau air panas.
5. Longgarkan pakaian dan lepaskan perhiasan di sekitar luka untuk menghindari pembengkakan yang memperparah sirkulasi darah.
Baca juga: ADA NAGA dan Ular Berbisa di Kampung Matfa, Tuwan Imam: Ini Lambang Keperkasaan dan Kebijaksanaan
6. Segera bawa korban ke rumah sakit terdekat yang memiliki fasilitas penanganan gigitan ular.
Hindari menunggu atau menunda pengobatan.(ray/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan