Dalam diskusi yang dipandu Tonny Simanjuntak (Wakil Bupati Toba 2020-2024), sejumlah narasumber lain juga hadir, seperti Lemen Manurung, Vikbon H. Simbolon.
Mereka mendorong para relawan untuk tak sekadar paham nilai, tapi mampu mengedukasi masyarakat sekitar.
"Tinggal di kawasan geopark menuntut perilaku berbeda. Kita harus menjaga danau, tidak lagi membuang limbah, tidak lagi bersikap abai terhadap kearifan lokal," kata Elfrida.
Ia juga menyinggung hilangnya mata pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila) dari sekolah, yang menyebabkan generasi muda kehilangan pemahaman dasar tentang ideologi negara.
“Syukurlah BPIP kini mendorong pendidikan Pancasila kembali dimasukkan ke dalam kurikulum,” tuturnya.
Kekayaan Tanah Batak tak hanya terletak pada hamoraon (kekayaan), hasangapon (kehormatan), dan hagabeon (keturunan), tapi pada nilai hidup yang dibungkus dengan cinta kasih.
Para relawan kebajikan Pancasila ini diharapkan menjadi agen perubahan menjaga alam, menghidupkan budaya, dan mengikat kembali semangat gotong royong.
Dari Samosir, suara ideologi kembali digaungkan. Pancasila tak lagi sebatas slogan di dinding ruang kelas, tapi menyatu dalam kehidupan dari perkampungan Siraja Batak hingga tepi Danau Toba, dari kata-kata menjadi aksi nyata.(Jun-tribun-medan.com).